GridHEALTH.id - Faktor makanan memainkan peranan besar bagi pengidap lupus.
Dimana mereka perlu mengonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi harian sehingga sistem kekebalan tubuh mereka bisa tetap optimal.
Oleh karenanya, pola makan pengidap autoimun harus selalu dijaga.
Lantas, bagaimana efek puasa Ramadan yang membatasi asupan makan dan minum bagi penderita autoimun?
Sebelum menjawabnya, diketahui lupus sendiri merupakan penyakit autoimun jangka panjang dimana sistem kekebalan tubuh menjadi sangat aktif dan justru menyerang jaringan normal yang sehat.
Menurut laman mayoclinic.org (27/1/2021), biasanya orang yang terserang penyakit ini akan ditandai dengan gejala yang sangat mencolok.
Mulai dari pembengkakan, pembengkakan, hingga kerusakan pada persendian, kulit, ginjal, darah, jantung, dan paru-paru.
Gejala tersebut bisa muncul akibat sistem imun menyerang tubuh sendiri, paparan sinar matahari berlebih, infeksi, atau konsumsi obat-obatan.
Terkait efek puasa Ramadan pada pengidap lupus, ini ternyata tidak akan berdampak begitu serius.
Baca Juga: Menu Sahur yang Tepat Untuk Penyandang Diabetes yang Mempunyai Luka
Meski ada pembatasan makan dan minum selama puasa berlangsung, sebuah studi menunjukkan hal yang positif pada penderita autoimun yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Studi tersebut melibatkan orang-orang yang menderita autoimun dengan penyakit lupus, multiple sclerosis, dan radang usus.