GridHEALTH.id - Mi instan sering dijadikan pilihan mudah, murah, dan enak untuk buka puasa atau sahur.
Padahal para ahli kesehatan jelas menyarankan untuk tidak memakan hidangan ini di saat berbuka atau sahur.
Salah satunya adalah studi yang dilakukan oleh Consumer Education and Community Research (CERC) yang berbasis di Ahmedabad, India.
Mereka mempelajari sekitar 15 merek mi dengan tujuan melihat apa yang terkandung di dalamnya.
Hasilnya, semua mi yang diteliti mengandung kadar natrium yang tinggi, terlalu berlemak, dan rendah serat.
Harap diingat, saat berpuasa, kita membutuhkan lebih banyak energi dalam waktu yang lama. Dan itu tidak bisa diberikan oleh mi instan.
Baca Juga: 6 Tips Sehat Makan Mi Instan agar Tidak Gemuk, Sebaiknya Konsumsi Jenis Ini
Makanan yang dianjurkan adalah yang banyak mengandung serat, sehingga dalam proses pencernaan memakan waktu lebih lama sehingga energi yang dihasilkan juga tahan lama. Hal ini tidak mudah membuat tubuh merasa puasa meski sedang lapar.
Kandungan sodium yang terlalu banyak juga tidak baik untuk tubuh, dimana seperti pada mi instan terkadang terdapat jumlah sodium yang lebih besar dari batas normal, Hal ini dapat menyebabkan masalah jantung dan tekanan darah.
Selain itu, berikut beberapa alasan lain untuk tidak memilih mi instan sebagai makanan saat sahur atau buka, seperti dilansir laman Daily Mail.
1. Kadar natrium tinggi
Batas aman konsumsi natrium yang dianjurkan per hari adalah 2.400 mg. Dalam 1 bungkus mi instan, terkadang terdapat 800 mg sodium yang lebih banyak, sehingga cukup tinggi jika ditambah dengan makanan lain yang kita konsumsi.
Penulis | : | Konten Grid |
Editor | : | Grid Content Team |
Komentar