Find Us On Social Media :

Tiga Anak Meninggal di RSCM Karena Hepatitis Akut yang Masih Misterius Sudah Jalani Vaksin

Tiga anak meninggal di RSCM akibat virus hepatitis yang belum diketahui pasti model dan asalnya.

Adenovirus sangat umum di antara anak-anak ini, menyebabkan cukup sulit untuk menentukan apakah virus tersebut menjadi penyebab kasus hepatitis misterius akut ini atau apakah banyaknya anak-anak yang terinfeksi pada waktu bersamaan hanya sekadar kebetulan.

“Seseorang dapat terinfeksi adenovirus dan kemudian mengembangkan hepatitis berdasarkan faktor lain,” kata Dr. Malley.

“Untuk bukti kausalitas, Anda benar-benar membutuhkan banyak data, yang tidak kami miliki,” jelasnya.

Baca Juga: Kelompok Lansia Sering Mengalami Beser dan Mengompol, Apa Bedanya?

Baca Juga: Musimnya Berhemat, DIY Masker Bunga Mawar Bikin Wajah Jadi Mulus

Hal yang sama terjadi di Indonesia ketika tiga anak yang meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta akibat hepatitis misterius.

Ketiga anak tersebut sudah menjalani vaksinasi. Akan tetapi vaksi yang diberikan tersebut tidak mempan untuk membentengi tubuh karena jenis virusnya berbeda dari hepatitis A, B, C, D atau E yang sudah ada sebelumnya.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kemeterian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi. Dia mengatakan jenis virusnya benar-benar baru untuk kategori penyakit hepatitis.

“Sudah (vaksin), tapi ini jenis virusnya beda. Termasuk kelompok adenovirus, tapi bukan hepatitis yang selama ini kita kenal,” kata Siti Nadia Tarmizi dikutip dari JawaPos.com, Selasa (3/5).

Pihak Kementerian Kesehatan kini sedang bekerja serius untuk meneliti jenis virus varian baru ini melalui serangkaian pemeriksaan secara lengkap.

Siti Nadia Tarmizi belum dapat memastikan apakah varian baru ini lebih berbahaya dibandingkan dengan hepatitis B dan C atau tidak. “Masih dipelajari lebih lanjut ya."

Setelah sejumlah vaksin hepatitis sebelumnya tidak mempan untuk menangkal kelompok adenovirus jenis baru ini, ketika sudah terpetakan dengan baik, menurut Siti Nadia, kemungkinan harus ada vaksin yang baru untuk menangkal virus jenis ini supaya tidak membahayakan kesehatan masyarakat.