Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, rata-rata kasus hepatitis dilaporkan terdeteksi di Eropa, tapi ada juga di Amerika, Asia Pasifik, dan Asia Selatan.
Anak-anak yang terkonfirmasi mengalami hepatitis dapat pulih sepenuhnya, tetapi beberapa yang lain dilaporkan mengalami kondisi yang parah.
WHO menyebutkan, sekitar 10 persen dari kasus hepatitis misterius akut ini, anak-anak membutuhkan transplantasi hati.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, tapi para ilmuwan menduga kalau merebaknya kasus hepatitis misterius ini disebabkan oleh adenovirus.
Baca Juga: 7 Mitos Umum Tentang Virus HPV, Penyebab Infeksi Menular Seksual
Baca Juga: Sleep Apnea Pada Anak Berisiko Munculkan Gangguan Jantung Saat Dewasa
“Ini masih awal. Sulit untuk memprediksi apakah ini akan menjadi semakin umum atau jika, pada kenyataannya, itu hanya akan menjadi kesalahan dalam kisah penyakit menular 2022 kami,” kata Dr Richard Malley, spesialis penyakit menular di Boston Children’s Hospital, dikutip dari New York Times, Rabu (04/05/2022).
Namun, dugaan ini juga masih belum sepenuhnya benar. Karena tidak semua anak yang mengalami hepatitis dinyatakan positif terinfeksi adenovirus.
Meskipun virus tersebut dapat menyebabkan peradangan hati, tapi gejala tersebut lebih sering muncul pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah atau immunocompromised.
“Ini bukan penyebab umum gagal hati pada anak-anak,” kata Dr. Aaron Milstone, spesialis penyakit menular pediatrik di Johns Hopkins Children’s Center.
Ada kemungkinan bahwa jenis adenovirus baru telah muncul atau bahwa infeksi adenovirus terjadi bersamaan dengan beberapa faktor lain.
Misalnya paparan racun atau infeksi pathogen lain, sehingga menyebabkan hasil yang luar biasa parah, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris.