Memiliki seseorang yang dapat diandalkan sangat menyenangkan, terutama untuk ultrasound atau prosedur seperti amniosentesis, dapat membantu mengatasi rasa gugup.
7. Ikuti kursus melahirkan dan sewa doula
Takut akan proses persalinan adalah hal biasa. Tetapi semakin banyak tahu, dan semakin merasa didukung, semakin sedikit kecemasan kita.
Mengambil kelas pendidikan melahirkan dan mempekerjakan doula atau orang yang mendukung persalinan dapat membantu mengurangi kecemasan itu.
8. Terhubung dengan ibu hamil lainnya
Berbicara dengan orang lain tentang perubahan suasana hati dan kekhawatiran kita dapat membantu kita merasa normal.
Ada forum dan grup media sosial hanya untuk ibu hamil. Kita mungkin dapat menemukan kelompok pendukung lokal juga di situs-situs seperti Meetup, atau kita dapat bertemu wanita lain melalui kelas pendidikan melahirkan.
Baca Juga: Studi: Setiap Aktivitas yang Membuat Kita Berdiri Mengurangi Risiko Kematian Dini!
9. Cobalah yoga atau meditasi
Yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan sejahtera.
Ada banyak aplikasi meditasi online gratis untuk dicoba. Jika memutuskan untuk mengikuti kelas yoga, pastikan itu untuk wanita hamil.
Atau, jika kita tidak dapat menemukan kelas yoga prenatal, ikuti kelas yoga yang lembut atau restoratif, dan bicarakan dengan instruktur yoga sebelum kelas dimulai tentang kemungkinan penyesuaian posisi.
Perubahan suasana hati dan pasang surut emosional adalah pengalaman normal selama kehamilan.
Ini karena tubuh kita sedang mengalami perubahan fisik dan hormonal, dan terbayang kehidupan sehari-hari kita akan segera berubah.
Sementara perubahan suasana hati umum terjadi pada kehamilan, depresi adalah masalah yang berbeda.
Depresi atau kecemasan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko mengalami depresi atau kecemasan pascapersalinan. Depresi dan kecemasan dapat memiliki efek kesehatan yang merugikan pada bayi yang dikandung dan ibu hamil.
Penting bagi ibu hamil untuk berbicara dengan dokter tentang perjuangan emosional kita jika kita berpikir kita mungkin mengalami depresi atau berurusan dengan gangguan kecemasan.
Baca Juga: Penyandang Penyakit Infeksi HIV/AIDS Dua Kali Lebih Berisiko Terkena Gangguan Jantung
Baca Juga: Trimester Pertama, Ibu Hamil Tidak Disarankan Bepergian Karena Alasan Ini
Menurut sebuah penelitian, kurang dari 20% wanita yang mengalami depresi pascamelahirkan pernah bercerita tentang kondisinya kepada penyedia layanan kesehatan mereka.
Padahal dokter dapat membantu. Jadi jangan sungkan atau malu bercerita pada tenaga profesional dan kita tidak perlu menderita diam-diam. (*)