Find Us On Social Media :

Sedang Jalani Kehamilan, Ria Ricis Sering Menangis, Begini 9 Cara Ibu Hamil Mengatasi Perubahan Suasana Hati

Perubahan suasana hati yang wajar dialami ibu hamil sering membuat Ria Ricis menangis.

GridHEALTH.id - Mengandung anak pertama jadi hal cukup berat bagi YouTuber Ria Ricis. Sebab sejak awal kehamilan hingga kini usia kandungan menginjak 20 minggu, Ria Ricis masih merasa mual, pusing, dan sering muntah.

Kondisi tersebut membuat Ria Ricis jadi lebih emosional dan sering menangis. "Awal-awal aku kan kaget kan, yang waktu nangis itu kan aku nangisnya nangis banget, kaget sakitnya, soalnya tengah malam aja kebangun," ucap Ricis dikutip Kompas.com dari YouTube Oki Setiana Dewi, Rabu (23/02/2022).

Mendengar curhatan adik bungsunya, Oki Setiana Dewi menegaskan bahwa kekesalan Ricis di awal bukan ditujukan pada keberadaan calon bayi melainkan pada diri sendiri.

"Memang bersyukur, tapi kadang-kadang ketika kita menghadapi kesedihan itu kadang-kadang muncul tuh hal-hal, akhirnya jadi nangis, kesal, kenapa sih punya sifat yang seperti ini," ucap Oki.

Perubahan suasana hati adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehamilan. Tetapi itu tidak berarti tidak ada hal yang dapat kita lakukan untuk membuatnya sedikit lebih mudah.

Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya, dilansir dari American Pregnancy Association;

1. Bersabar dengan diri sendiri

Ini adalah salah satu yang besar. Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada merasa buruk adalah merasa buruk tentang kenyataan bahwa kita merasa buruk.

Ingatlah bahwa kita tidak sendirian, dan menurut segi medis, hormon adalah penyebab sebagian besar dari apa yang ibu hamil rasakan, dan bahwa ini semua akan berlalu seiring waktu.

Baca Juga: 3 Langkah Melengkapi Nutrisi untuk Persiapan Kehamilan Sehat

Baca Juga: Sleep Apnea Pada Anak Berisiko Munculkan Gangguan Jantung Saat Dewasa

2. Bicaralah dengan pasangan dan keluarga

Kita mungkin kehilangan kesabaran, atau mulai menangis secara tidak terduga. Biarkan pasangan, anak, atau keluarga lainnya tahu bahwa penyebabnya bukan mereka.

Minta maaf sebelumnya untuk periode-periode lekas marah yang sesaat itu. Namun, ketika berbicara dengan anak-anak, berhati-hatilah untuk tidak menyalahkan bayi atas suasana hati kita.

Anak-anak mungkin sudah gugup karena harus berbagi ibunya dengan anak lain. Dengan mengingat hal itu, kita tidak ingin memberi mereka alasan tambahan untuk tidak senang dengan perubahan keluarga yang akan datang.

Sebagai gantinya, jelaskan saja bahwa ibu sedang tidak enak badan akhir-akhir ini, tetapi semuanya baik-baik saja dan akan menjadi lebih baik.

3. Istirahat dari membaca buku kehamilan

Tentu setiap ibu ingin memiliki kehamilan yang sehat. Dan tentu saja, ibu hamil ingin diberi tahu sehingga dapat membuat pilihan yang terdidik tentang perawatan pranatal, diet, dan kelahiran yang akan datang.

Namun, jika buku-buku kehamilan itu membuat kita cemas, jangan membacanya. Temukan sesuatu yang lebih positif untuk dibaca atau tanyakan langsung kepada dokter  selama pemeriksaan kehamilan.

4. Siap menghadapi morning sickness

Secara emosional, salah satu bagian terburuk dari morning sickness adalah bahwa hal itu dapat menyerang tanpa peringatan.

Baca Juga: 6 Fakta Skioliosis, Kelainan pada Tulang Belakang yang Jarang Disadari

Baca Juga: 4 Tips Mengencangkan Perut Kendur, Olahraga Hingga Pola Makan

Ini bisa membuat ibu hamil merasa di luar kendali, dan itu bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan kekhawatiran. Untuk mengurangi rasa takut, cobalah bersiap-siap.

Bawalah camilan untuk mengatasi rasa lapar yang tiba-tiba. Bawa kantong plastik seperti sandwich baggies di saku atau di dompet ketika merasa akan muntah dan tidak ada kamar mandi yang tersedia.

Jika morning sickness  dipicu oleh bau yang tidak sedap atau kuat, cobalah membawa sesuatu yang berbau harum, untuk dengan cepat menangkap dan memblokir aroma yang tidak diinginkan. Wadah cengkeh atau kayu manis mungkin cocok atau sebotol kecil losion tangan yang disukai.

5. Prioritaskan tidur

Pada trimester pertama, kita cenderung lelah tidak peduli seberapa banyak kitaa tidur. Selama trimester ketiga, kita mungkin kesulitan untuk merasa nyaman, dan itu menyebabkan kurang tidur.

Tapi kita butuh tidur. Kelelahan adalah jalan satu arah menuju perubahan suasana hati yang lebih parah.

Jika bisa tidur siang di siang hari, ambillah satu. Bahkan jika itu berarti tidur siang di meja kerja. 

Di rumah, lakukan apa pun yang kita bisa untuk membuat waktu tidur menjadi waktu yang tenang dan tenang, sehingga kita lebih mungkin mendapatkan tidur yang dibutuhkan.

6. Ada teman yang mendukung

Baca Juga: Dead Butt Syndrome, Sindrom Kebanyakan Duduk Bisa Berujung Kecacatan

Baca Juga: 3 Tips Pola Makan Pada Lansia dengan Diabetes, Tetap Boleh Makan Enak!

Merasa gendut dan “jelek” saat mencari baju hamil? Bawalah seseorang teman yang akan berdiri di luar ruang ganti dan memberi tahu betapa cantiknya kkta.

Kita juga dapat membawa teman ke pertemuan pranatal. Ini bisa menjadi pasangan, teman atau kerabat.

Memiliki seseorang yang dapat diandalkan sangat menyenangkan, terutama untuk ultrasound atau prosedur seperti amniosentesis, dapat membantu mengatasi rasa gugup.

7. Ikuti kursus melahirkan dan sewa doula

Takut akan proses persalinan adalah hal biasa. Tetapi semakin banyak tahu, dan semakin merasa didukung, semakin sedikit kecemasan kita.

Mengambil kelas pendidikan melahirkan dan mempekerjakan doula atau orang yang mendukung persalinan dapat membantu mengurangi kecemasan itu.

8. Terhubung dengan ibu hamil lainnya

Berbicara dengan orang lain tentang perubahan suasana hati dan kekhawatiran kita dapat membantu kita merasa normal.

Ada forum dan grup media sosial hanya untuk ibu hamil. Kita mungkin dapat menemukan kelompok pendukung lokal juga di situs-situs seperti Meetup, atau kita dapat bertemu wanita lain melalui kelas pendidikan melahirkan.

Baca Juga: Komplikasi Diabetes Pada Lansia yang Sering Terlupakan, Depresi yang Berujung Pada Menurunnya Kesejahteraan Mental

Baca Juga: Studi: Setiap Aktivitas yang Membuat Kita Berdiri Mengurangi Risiko Kematian Dini!

9. Cobalah yoga atau meditasi

Yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan sejahtera.

Ada banyak aplikasi meditasi online gratis untuk dicoba. Jika  memutuskan untuk mengikuti kelas yoga, pastikan itu untuk wanita hamil.

Atau, jika kita tidak dapat menemukan kelas yoga prenatal, ikuti kelas yoga yang lembut atau restoratif, dan bicarakan dengan instruktur yoga sebelum kelas dimulai tentang kemungkinan penyesuaian posisi.

Perubahan suasana hati dan pasang surut emosional adalah pengalaman normal selama kehamilan.

Ini karena tubuh kita sedang mengalami perubahan fisik dan hormonal, dan terbayang kehidupan sehari-hari kita akan segera berubah.

Sementara perubahan suasana hati umum terjadi pada kehamilan, depresi adalah masalah yang berbeda.

Depresi atau kecemasan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko mengalami depresi atau kecemasan pascapersalinan. Depresi dan kecemasan dapat memiliki efek kesehatan yang merugikan pada bayi yang dikandung dan ibu hamil.

Penting bagi ibu hamil untuk berbicara dengan dokter tentang perjuangan emosional kita jika kita berpikir kita mungkin mengalami depresi atau berurusan dengan gangguan kecemasan.

Baca Juga: Penyandang Penyakit Infeksi HIV/AIDS Dua Kali Lebih Berisiko Terkena Gangguan Jantung

Baca Juga: Trimester Pertama, Ibu Hamil Tidak Disarankan Bepergian Karena Alasan Ini

Menurut sebuah penelitian, kurang dari 20% wanita yang mengalami depresi pascamelahirkan pernah bercerita tentang kondisinya kepada penyedia layanan kesehatan mereka.

Padahal dokter dapat membantu. Jadi jangan sungkan atau malu bercerita pada tenaga profesional dan kita tidak perlu menderita diam-diam. (*)