Find Us On Social Media :

Cara Cegah Hepatitis Akut yang Menular Lewat Saluran Pernapasan dan Cerna

Langkah mencegah hepatitis akut pada anak.

GridHEALTH.idHepatitis akut misterius menimbulkan kekhawatiran, terutama pada orangtua yang mempunyai anak-anak berusia rentan.

Pertama kali dilaporkan di Inggris Raya pada awal April 2022, kasus hepatitis akut ini sudah ditemukan di negara-negara lain, termasuk di Indonesia.

Mengapa disebut misterius? Karena sampai sekarang, penyebab dari hepatitis yang menyerang anak-anak ini belum diketahui penyebabnya.

Dilansir dari laman Sehat Negeriku, dugaan sementara hepatitis akut disebabkan oleh Adenovirus, SARS-CoV-2, virus ABV, dan lainnya. Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A mengatakan, bahwa virus tersebut menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

Orangtua diminta untuk meningkatkan kewaspadaan sebagai langkah pencegahan hepatitis akut berat yang menyerang anak-anak.

Adapun langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari virus yang menular melalui saluran cerna adalah sebagai berikut.

1. Rutin cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir

2. Selalu pastikan makanan yang akan dikonsumsi sudah dimasak hingga matang dan bersih

3. Hindari penggunaan alat makan yang bergantian dengan orang lain

Baca Juga: Kemenkes: Hepatitis Akut Misterius Paling Banyak Terdeteksi di Jakarta

4. Untuk sementara waktu, jangan lakukan kontak dengan orang yang sedang sakit

5. Selalu jaga kebersihan rumah dan lingkungan

Sedangkan pencegahan hepatitis akut dari saluran napas, bisa dilakukan dengan langkah yang sama dengan yang dipraktikan dalam protokol kesehatan Covid-19.

Misalnya dengan mengurangi mobilitas jika tidak diperlukan, selalu menggunakan masker saat berpergian, menjaga jarak dengan orang yang sakit, dan hindari keramaian atau kerumunan.

Selain memahami langkah-langkah pencegahan, orangtua juga harus memperhatikan gejala hepatitis akut yang bisa terjadi pada anak.

Gejala awal hepatitis akut pada umumnya seperti diare, muntah, sakit perut, dan terkadang disertai dengan demam ringan.

Ada juga gejala lain yang perlu diawasi, yakni saat air kencingnya berwarna pekat mirip teh dan BAB-nya putih pucat.

Apabila anak mengalami gejala tersebut, maka orangtua sebaiknya segera membawa anak ke layanan kesehatan terdekat, baik rumah sakit atau puskesmas untuk mendapat perawatan dini.

Jangan menunggu hingga kulit dan mata anak menguning, karena ini berarti kondisi hepatitis sudah memasuki stadium lanjut. Dapat membahayakan keselamatan anak.

 Baca Juga: Waspada, Menkes Sudah Sebut ada 15 Kasus Hepatitis Akut Ditemukan di Indonesia

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan,” kata prof Hanifah.

Dia melanjutkan, “Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelamatkannya sangat kecil.”

Pasien anak yang sudah mengalami penurunan kesadaran, membutuhkan perawatan yang intensif di ruang ICU (intensive care unit).

Dilansir dari GridHEALTH.id, hingga Selasa (10/05/2022), terdapat 15 kasus hepatitis akut misterius di Indonesia. Rata-rata dialami oleh anak berusia 1-6 tahun.

 Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah kasus hepatitis akut ini terdeteksi di 5 provinsi.

DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus hepatitis akut misterius terbanyak, yakni 11 orang.

Kemudian daerah selanjutnya yang mencatat adanya kasus ini adalah Sumatera Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, dan Jawa Barat.

Lima orang pasien dilaporkan meninggal dunia, sedangkan yang lainnya masih dalam perawatan.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Biaya Pasien Hepatitis 'Misterius' Ditanggung BPJS