Find Us On Social Media :

Wajib Tahu, Ini Beda Jaundice dan Hepatitis Akut Misterius Pada Anak

Penyakit kuning atau jaundice.

GridHEALTH.idHepatitis akut misterius belakangan ini sedang ramai dibicarkaan, karena menyerang sejumlah anak di berbagai negara dunia.

Terkait dengan kondisi ini, jaundice atau penyakit kuning menjadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai.

Apa itu sindrom jaundice? Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit kuning adalah kondisi saat kulit, sklera (bagian putih mata) dan selaput lendir berwarna kuning. Perubahan warna pada kulit dan bagian tubuh lain, terjadi karena kadar bilirubin yang tinggi.

Bilirubin merupakan pigmen empedu berwarna kuning-oranye. Bilirubin terbentuk dari pemecahan sel darah merah.

Pada dasarnya, jaundice bukan merupakan sebuah penyakit, melainkan gejala dari sebuah kondisi medis tertentu.

Pada bayi penyebab jaundice adalah kadar bilirubin yang tinggi. Namun pada orang dewasa, kondisi ini muncul jika mengalami penyakit hepatitis (hepatitis A, B, dan C), batu empedu, kanker kantung empedu, dan juga tumor pankreas.

Jaundice mempunyai beberapa gejala yang mirip dengan penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak saat ini. Di antaranya seperti berikut.

* Demam

* Meriang atau panas dingin

Baca Juga: Jawa Timur Dipantau Setelah Muncul 114 Kasus Suspek Hepatitis

* Sakit perut

* Gejala yang mirip dengan flu

* Perubahan pada warna kulit

* Urin yang berwarna gelap dan feses berwarna pucat

Pada bayi, jaundice biasanya menimbulkan semburat kuning dari kepala dan menyebar ke seluruh tubuh hingga jari-jari kaki.

Sedangkan pada hepatitis akut misterius, gejala klinis yang paling sering muncul menurut WHO adalah berikut ini.

* Sakit perut

* Diare

* Mual dan muntah

Baca Juga: IDAI: Adenovirus di Vaksin AstraZeneca Bukan Penyebab Hepatitis Akut

* Kenaikan pada enzim hati

* Kulit yang menguning

Dilansir dari laman WHO.int, pada kebanyakan kasus hepatitis akut, anak-anak yang terkena tidak mengalami demam.

Virus yang biasa ditemukan pada penyakit hepatitis yakni virus hepatitis A, B, C, D, dan E, tidak terdeteksi pada kasus hepatitis misterius ini. Sehingga penyebabnya masih dipelajari.

Pencegahan jaundice dan hepatitis akut misterius

Lantaran penyebabnya yang banyak, pencegahan khusus sulit dilakukan. Namun, bisa dihindari dengan cara tidak melakukan kontak dengan penderita hepatitis (A, B, ataupun D), menjaga berat badan, dan mengontrol kolesterol.

Sedangkan pada anak terutama bayi, pencegahan bisa dilakukan dengan pemberian ASI 8-12 kali sehari selama hari pertama kehidupannya. Jika minum susu formula, maka harus diberikan dua hingga tiga jam sekali dengan rata-rata 30-60 mililiter.

Sementara itu, cara mencegah hepatitis akut misterius adalah dengan selalu menjaga kebersihan, karena diduga dapat menular melalui saluran cerna.

Misalnya dengan selalu mencuci tangan, tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain, memastikan makanan yang diberikan ke anak sudah matang sempurna, dan menjaga jarak dengan orang yang muntah atau diare.(*)

Baca Juga: Sudah Divaksin Hepatitis, Apakah Anak Masih Tertular Hepatitis Akut Misterius?