GridHEALTH.id – Mengobati tekanan darah tinggi adalah cara yang paling tepat untuk mencegah kondisi yang lebih serius, misalnya penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal kronis, dan masalah pembuluh darah lain.
Obat hipertensi mungkin diperlukan, terutama jika perubahan gaya hidup dirasa tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah ke batas wajar.
Dilansir dari Medline Plus, obat hipertensi biasanya diminum saat tekanan darah sedang sangat tinggi atau melebihi nilai rata-rata.
Biasanya hanya satu jenis obat saja yang digunakan. Namun, jika kondisinya sudah lebih berat, maka bisa saja penderita hipertensi menggunakan dua obat sekaligus.
Terdapat 11 obat hipertensi yang biasa digunakan dan masing-masing dari obat tersebut mempunyai efek samping.
Melansir WebMD, berikut ini adalah efek samping dari 11 obat hipertensi.
1. Diuretik. Bertujuan untuk menghilangkan kelebihan air dan sodium (garam) dari dalam tubuh, obat hipertensi ini punya beberapa efek samping.
Misalnya jadi lebih sering buang air kecil, pada beberapa pria mungkin mengalami masalah ereksi, kelelahan atau kaki kram karena kadar potasium berkurang, dan nyeri kaki yang intens tapi ini sangat jarang terjadi.
2. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitors. Obat ini menghalangi pembentukan hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Menimbulkan efek samping batuk kering yang sulit hilang.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi di Masa Muda Tidak Tertangani Berisiko Kerusakan Otak di Usia Lansia, Studi
Terkadang juga menyebabkan ruam kulit dan kehilangan kemampuan untuk merasakan makanan.
3. Angiotensin II Receptor Blockers (ARB). Konsusmi obat ini menghalangi pembuluh darah dari hormon yang menyebabkan penyempitan. Menyebabkan pembuluh darah terbuka terus. Efek samping yang paling sering terjadi adalah pusing.