GridHEALTH.id - Sistem atau alat reproduksi wanita menjadi organ penting yang perlu diketahui dan dijaga kesehatannya.
Alat reproduksi pada wanita tidak hanya sebatas vagina atau rahim saja. Secara umum alat reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yakni alat kelamin luar dan dalam. Berikut perbedaan antara keduanya
A. Alat kelamin luar
Melansir buku Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2 (2009) oleh dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG dkk., alat kelamin luar terdiri dari beberapa bagian, seperti:
1. Mons veneris. Disebut juga sebagai gunung venus. Bentuknya menonjol ke bagian depan menutup tulang kemaluan.
2. Labia mayora (bibir besar). Berasal dari mons veneris, bentuknya lonjong menjurus ke bawah dan bersatu di bagia bawah.
Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat. Sementara bagian dalamnya, tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak.
Namun, bagian ini mengandung banyak ujung saraf sehingga sensitif saat berhubungan badan atau seks.
3. Labia minora (bibir kecil). Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depan labia minora mengelilingi klitoris.
Baca Juga: Jerawat di Area Vagina Moluskum Kontagiosum Bisa Menular dengan Mudah
Baca Juga: PDSI Usul UU Pendidikan Kedokteran Direvisi, IDI Dukung Selama Bukan Untuk Kepentingan Pribadi
Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks sedang bertambah. lebia minora pada wanita dianalogikan seperti kulit skrotum pada pria.
4. Klitoris. Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Klitoris mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat berhubungan badan.
5. Vestibulum. Bagian kelamin ini dibasahi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris, serta bagian bekalang pertemuan labia minora.
Pada bagian vestibulum, terdapat muara vagina atau liang senggama, saluran kencing, kelenjar Bartholin, dan kelenjar sken.
Kelenjar-kelenjar itu akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga dapat memudahkan penis untuk melakukan penetrasi.
5. Himen (selaput dara). Adalah selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya, himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim).
Pada saat berhubungan seks untuk pertama kalinya, himen akan robek dan mengeluarkan darah.
Sedangkan setelah wanita melahirkan, himen menjadi tonjolan kecil yang disebut karunkule mirtiformis.
B. Alat kelamin dalam
Baca Juga: Berapa Banyak Karbohidrat yang Kita Butuhkan Setiap Hari? Begini Cara Menghitungnya
Baca Juga: Healthy Move, Anak Obesitas Perlu Didorong Rajin Berolahraga
1. Vagina (saluran senggama). Vagina merupakan saluran muskulomembranasea atau otot selaput yang menghubungkan rahim dengan dunia luar.
Bagian otot vagina diketahui berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih.
Selain sarana hubungan seks, vagina mempunyai fungsi penting lain, seperti jalan lahir bagian lunak, saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi dan saluran buang air kecil
2. Rahim (uterus). Melansir Buku Kehamilan (2019) bikinan Dr. Ayustawati, Ph.D., rahim adalah bagian utama dari organ reproduksi yang berbentuk seperti buah pir dengan ukuran sekitar 8 x 5 cm dan ketebalan sekitar 3 cm.
Berdasarkan bentuknya, organ kandungan dapat dibagi lagi menjadi 4 bagian, yakni:
- Fundus atau bagian dasar rahim yang merupakan bagian paling atas dari uterus yang permukannya berbentuk bundar dan paling sering diraba tingginya saat menentukan umur kehamilan
- Korpus atau badan rahim yang merupakan bagian utama dari organ kandungan. Bagian ini memiliki dua lapisan dinding otot yang tebal dan elastis yang disebut myometrium dan parametrium.
Elastisitas dinding kandungan tersebut adalah faktor utama yang memungkinkan bagi kandungan membesar saat janin berkembang
- Istmus yang merupakan bagian organ kandungan di daerah di mana bagian kandungan mulai menyempit.
Baca Juga: Persalinan Normal Setelah Caesar Bisa Dilakukan dengan Syarat Ini
Baca Juga: Pengobatan Alami Penyakit Kulit Kudis dengan Minyak Pohon Teh
- Serviks atau leher rahim yang merupakan bagian palingbawah dari organ kandungan dan merupakan bagian yang menghubungkan antara kandungan dengan vagina.
Leher rahim ini memiliki dinding yang bisa menjadi basah dan licin pada saat masa subur sehingga memudahkan bagi sperma untuk berenang dan bertemu dengan sel telur.
3. Kantung telur atau ovarium. Kantung telur pada wanita normalnya terdiri dari 2 buah. Kantung telur ini berlokasi menggantung di sebalah atas kanan dan kiri kandungan, dekat dengan bagian fundus.
Fungsi dari kantung telur sendiri adalah sebagai tempat penyimpanan bakal sel telur atau folikel dan sebagai organ kelenjar yang bereaksi untuk memproduksi hormon reproduksi.
Kantung telur pada umumnya berbentuk seperti kacang atau almond dengan ukuran sekitar 3 - 2 cm dan ketebalan kurang lebih hanya 1 cm.
Baca Juga: Studi di Indonesia, Orang yang Sudah Divaksin dan Penyintas Covid-19 Malah Taat Menjalankan Prokes
Baca Juga: Healthy Move, Naik Turun Tangga Kuatkan Sendi Hingga Bakar Kalori
Pada saat baru lahir, seoang wanita bisa memiliki sel telur hingga 1-2 miliar di kantung telur. Sel telur tersebut jumlahnya kian turun dengan bertambahnya usia karena sel telur menjadi layu dan mati.
4. Tuba fallopi. Adalah bagian organ reproduksi yang berbentuk seperti pipa atau tuba. Bagian tuba ini berfungsi sebagai lalu lintas sel telur saat dilepaskan dari organ kantung telur pada saat ovulasi untuk menuju ke arah kandungan.
Sel telur biasanya dibuahi oleh sperma di sekitar tuba falopi. Apabila pembuahan itu terjadi, sel telur yang dibuahi akan menjadi zigot yang terus bergerak menunju ke arah endometrium yang kaya akan pembuluh darah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Alat Reproduksi Wanita", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2020/03/13/180100368/mengenal-alat-reproduksi-wanita?page=all.