Find Us On Social Media :

Risiko Penyakit Parkinson Meningkat Saat Terinfeksi Covid-19, Studi

Sebuah studi mengungkap hubungan infeksi Covid-19 dengan penyakit parkinson.

Hewan-hewan itu terkena dosis virus yang berhubungan dengan infeksi COvid-19 ringan pada manusia.

Hewan-hewan dibiarkan pulih dari infeksi virus akut, kemudian sekitar satu bulan disuntik dengan MPTP dosis kecil.

Dosis MPTP sangat rendah sehingga tikus kontrol sehat yang tidak terpapar SARS-CoV-2 tidak menunjukkan kerusakan neuron.

Namun, pada hewan yang terpapar virus corona, MPTP cukup untuk memicu pola kerusakan neuron di ganglia basalis yang serupa dengan yang terlihat pada penyakit Parkinson.

Hewan-hewan yang terpapar SARS-CoV-2 sama sensitifnya terhadap kerusakan MPTP seperti hewan-hewan itu dalam penelitian H1N1 sebelumnya.

Jadi bagaimana infeksi Covid-19 membuat neuron ini lebih rentan terhadap degenerasi saraf yang terkait dengan penyakit Parkinson?

Itulah pertanyaan besar yang belum terjawab. Masih ada perdebatan apakah gejala neurologis dari virus corona baru ini adalah hasil dari pertemuan langsung dengan sel-sel otak.

Baca Juga: Ramadan 2022 Masih di Rawat di RSPAD, Hari Ini dr Yuri Mantan Jubir Satgas Covid-19 Wafat di Malang

Beberapa penelitian telah menemukan jejak SARS-CoV-2 di otak manusia tetapi tidak jelas apakah ini yang dapat menyebabkan masalah seperti kabut otak atau penurunan kognitif yang terkait dengan Covid-19.

Menariknya, penelitian sebelumnya dengan varian H1N1 telah menemukan bahwa virus tidak secara langsung menginfeksi neuron di sistem saraf pusat, tapi masih meningkatkan risiko Parkinson dalam eksperimen MPTP.

Ini menunjukkan mekanisme peradangan saraf tidak langsung mungkin yang membuat neuron peka terhadap efek racun penyebab Parkinson, setidaknya dalam kasus infeksi H1N1.

Dalam studi baru ini, para peneliti mendeteksi peningkatan volume mikroglia di ganglia basalis tikus yang terinfeksi virus corona.