Find Us On Social Media :

Penyakit Hati, Jantung dan Diabetes Bisa Disebabkan Kelebihan Zat Besi

Jangan sepelekan, kelebihan zat besi bisa berdampak fatal pada kesehatan tubuh.

GridHEALTH.id - Zat besi adalah salah satu zat gizi yang sangat diperlukan tubuh.

Zat besi adalah mineral penting yang diperlukan untuk produksi hemoglobin dan memiliki peran di berbagai proses lainnya dalam tubuh.

Zat besi membantu pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.

Jika asupan zat besi berkurang, produksi sel darah merah dan kandungan hemoglobin bisa turun.

Karenanya kecukupan zat besi wajib dipenuhi, terutama pada perempuan, ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

Pada anak-anak, defisiensi zat besi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan.

Tapi jangan salah, jika kelebihan zat besi berisiko mengalami gangguan kesehatan, yang disebut hemochromatosis herediter, yang dapat menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang kita makan.

Zat besi berlebih yang didapatkan tubuh akan ddisimpan di hati, jantung, dan pankreas.

Jika ini terus berlanjut maka risiko penyakit hati, masalah jantung, dan diabetes, mengancam.

Baca Juga: Menteri Risma Kisahkan Banyak Lansia yang Dibuang Keluarganya, Mereka yang Tinggal di Rumah juga Rentan Dibully.

Memang ada pendapat yang menyatalan ada gen yang menyebabkan hemochromatosis diturunkan, tetapi hanya sebagian kecil orang yang memiliki gen tersebut yang pernah mengalami masalah serius.

Gejala Kelebihan Zat Besi

Tanda dan gejala hemochromatosis herediter biasanya muncul pada usia paruh baya.

Tapi pada beberapa orang dengan hemochromatosis herediter tidak pernah memiliki gejala.

Selain itu tanda dan gejala awal sering kali tumpang tindih dengan kondisi umum lainnya.

Tanda dan gejala mungkin termasuk ini, seperti dilansir dari Mayo Clinic:

* Nyeri sendi

* Sakit perut

* Kelelahan

Baca Juga: Healthy Move, Hati-hati Olahraga Berlebihan Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung

* Kelemahan

* Diabetes

* Kehilangan gairah seks

* Ketidakmampuan

* Gagal jantung

* Gagal hati

* Warna kulit perunggu atau abu-abu

* Kabut memori.

Muncunya Gejala Kelebihan Zat Besi

Baca Juga: Berat Badan Turun Drastis Tanpa Sebab, Ini Gejala Awal Hipertiroid

Hemochromatosis herediter hadir saat lahir. Tetapi, kebanyakan orang tidak mengalami tanda dan gejala sampai di kemudian hari - biasanya setelah usia 40 pada pria dan setelah usia 60 pada wanita.

Wanita lebih mungkin mengembangkan gejala setelah menopause, ketika mereka tidak lagi kehilangan zat besi saat menstruasi dan kehamilan.

Karenanya jika gejala kelebihan zat besi muncul, segera temui dokter.

Begitu juga jika memiliki anggota keluarga dekat yang menderita hemochromatosis, tanyakan kepada dokter tentang tes genetik yang dapat menentukan apakah mewarisi gen yang meningkatkan risiko hemochromatosis.

Kelebihan Zat Besi Memengaruhi Organ Tubuh

Hormon yang disebut hepcidin, disekresikan oleh hati, biasanya mengontrol bagaimana zat besi digunakan dan diserap di dalam tubuh, serta bagaimana kelebihan zat besi disimpan di berbagai organ.

Pada hemochromatosis, peran normal hepcidin terganggu, menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak zat besi yang dibutuhkannya.

Kelebihan zat besi ini disimpan di organ utama, terutama hati.

Selama beberapa tahun, simpanan zat besi dapat menyebabkan kerusakan parah yang dapat menyebabkan gagal organ dan penyakit kronis, seperti sirosis, diabetes, dan gagal jantung.

Baca Juga: 5 Manfaat Terapi Pijat Kaki Yang Tak Terduga, Melancarkan Darah Hingga Atasi Stres

Meskipun banyak orang memiliki gen yang salah yang menyebabkan hemochromatosis, hanya sekitar 10 persen dari mereka yang mengalami kelebihan zat besi hingga tingkat yang menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.

Hemochromatosis herediter bukanlah satu-satunya jenis hemochromatosis.

Jenis lainnya termasuk:

Hemochromatosis remaja. Hal ini menyebabkan masalah yang sama pada orang muda yang menyebabkan hemochromatosis herediter pada orang dewasa.

Tetapi penumpukan zat besi dimulai jauh lebih awal, dan gejala biasanya muncul antara usia 15 dan 30.

Kelainan ini disebabkan oleh mutasi pada gen hemojuvelin atau hepcidin.

Hemochromatosis neonatal. Pada kelainan parah ini, zat besi menumpuk dengan cepat di hati janin yang sedang berkembang.

Ini dianggap sebagai penyakit autoimun, di mana tubuh menyerang dirinya sendiri.

Hemochromatosis sekunder. Bentuk penyakit ini tidak diturunkan dan sering disebut sebagai kelebihan zat besi.(*)

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Menurunkan Kesuburan Pria, Jangan Lakukan

Sebagian artikel ini telah publish di Intisari.com, dengan judul; Peduli Tubuhmu Kenali Tanda Tubuh Terlalu Banyak Menyerap Zat Besi