Find Us On Social Media :

Stroberi Jadi Biang Keladi Hepatitis A Merebak di AS dan Kanada

FDA melakukan invesitigasi dugaan penularan hepatitis A dari stroberi.

Menanggapi dugaan sementara dari FDA maupun badan kesehatan Kanada, merek H-E-B mengatakan bahwa mereka tidak menyalurkan stroberi yang diselidiki sejak 16 April.

“Semua stroberi yang dijual di H-E-B aman. Tidak ada penyakit yang berkaitan dengan investigasi FDA telah dilaporkan di H-E-B atau Texas,” kata H-E-B dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New York Times, Jumat (03/06/2022).

FreshKampo juga mengatakan bahwa mereka tidak lagi mengirimkan stroberi saat wabah tersebut terjadi.

Buah stroberi yang dijual antara 5 Maret dan 25 April 2022 dibungkus dengan clamshell plastik dan terdapat label, “Didistribusikan oleh Buah Meridian”.

“FreshKampo ingin konsumen tahu bahwa perusahaan akan terus bekerja dengan pejabat kesehatan dan mitra rantai pasokan untuk menentukan di mana masalah mungkin terjadi di sepanjang rantai pasokan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegahnya terjadi lagi,” jelas mereka.

Sampai saat ini, tidak ada kematian yang dilaporkan akibat hepatitis A yang dikaitkan dengan stroberi di Kanada ataupun Amerika Serikat.

FDA mengatakan, gejala hepatitis A akan muncul 15 hingga 20 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Bisa Terdeteksi Skrining Pra-Nikah dan Pra-Hamil

Melansir CDC, hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Orang-orang yang terkena hepatitis A akan sakit selama beberapa minggu atau bulan, tetapi biasanya sembuh total dan tidak mengalami kerusakan hati berkepanjangan.

Walau jarang, tapi hepatitis A juga bisa menyebabkan gagal hati hingga kematian. Namun, ini paling berisiko terjadi pada lansia dan orang dengan masalah kesehatan serius lainnya.

Hepatitis A dapat menular setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi virus.