Find Us On Social Media :

Stroberi Jadi Biang Keladi Hepatitis A Merebak di AS dan Kanada

FDA melakukan invesitigasi dugaan penularan hepatitis A dari stroberi.

GridHEALTH.idStroberi buah dengan cita rasa asam dan manis yang disukai oleh sejumlah orang.

Buah tersebut baru-baru ini dikaitkan dengan merebaknya kasus hepatitis yang terjadi di Amerika Serikat dan Kanada.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS dan Badan Kesehatan Masyarakat Kanada mengatakan, penyakit hepatitis di Minnesota, California, dan Kanada terjadi setelah orang mengonsumsi buah stroberi organik.

Merek dagang yang memasok stroberi yang diduga jadi penyebab mewabahnya hepatitis A, yakni FreshKampo dan H-E-B. Saat ini sedang dalam tahap investigasi.

Organisasi kesehatan di dua negara tersebut menyebutkan, buah stroberi tersebut dibeli antara tanggal 5 Maret dan 25 April.

Strawberry dengan merek tersebut dijual di berbagai supermarket yang ada di Amerika Serikat maupun Kanada.

Dilansir dari PBS News Hour, Jumat (03/06/2022), buah stroberi yang itu diketahui telah melampaui masa simpannya.

Lembaga kesehatan mengatakan, para konsumen tetap membelinya dan membekukannya untuk selanjutnya dimakan harus membuangnya.

FDA melaporkan di Amerika Serikat sudah ada 17 orang yang jatuh sakit dan sebanyak 12 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

 Baca Juga: 7 Penyakit yang Bisa Menular Saat Berenang di Kolam Renang Umum, Salah Satunya Hepatitis A

Sementara itu, di Kanada ada 10 kasus hepatitis A dan empat orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Orang-orang yang sudah mengonsumsi stroberi yang telah tercemar dalam dua minggu terakhir, disarankan untuk memeriksakan diri.

Menanggapi dugaan sementara dari FDA maupun badan kesehatan Kanada, merek H-E-B mengatakan bahwa mereka tidak menyalurkan stroberi yang diselidiki sejak 16 April.

“Semua stroberi yang dijual di H-E-B aman. Tidak ada penyakit yang berkaitan dengan investigasi FDA telah dilaporkan di H-E-B atau Texas,” kata H-E-B dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New York Times, Jumat (03/06/2022).

FreshKampo juga mengatakan bahwa mereka tidak lagi mengirimkan stroberi saat wabah tersebut terjadi.

Buah stroberi yang dijual antara 5 Maret dan 25 April 2022 dibungkus dengan clamshell plastik dan terdapat label, “Didistribusikan oleh Buah Meridian”.

“FreshKampo ingin konsumen tahu bahwa perusahaan akan terus bekerja dengan pejabat kesehatan dan mitra rantai pasokan untuk menentukan di mana masalah mungkin terjadi di sepanjang rantai pasokan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegahnya terjadi lagi,” jelas mereka.

Sampai saat ini, tidak ada kematian yang dilaporkan akibat hepatitis A yang dikaitkan dengan stroberi di Kanada ataupun Amerika Serikat.

FDA mengatakan, gejala hepatitis A akan muncul 15 hingga 20 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Bisa Terdeteksi Skrining Pra-Nikah dan Pra-Hamil

Melansir CDC, hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Orang-orang yang terkena hepatitis A akan sakit selama beberapa minggu atau bulan, tetapi biasanya sembuh total dan tidak mengalami kerusakan hati berkepanjangan.

Walau jarang, tapi hepatitis A juga bisa menyebabkan gagal hati hingga kematian. Namun, ini paling berisiko terjadi pada lansia dan orang dengan masalah kesehatan serius lainnya.

Hepatitis A dapat menular setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi virus.

Tidak semua orang yang mengalami hepatitis A merasakan gejalanya. Tapi jika ya, maka gejala yang dirasakan adalah seperti berikut:

1. Kulit atau mata berwarna kuning

2. Tidak nafsu makan dan sakit perut

3. Demam

4. Urin berwarna gelap atau kotoran yang terlihat lebih pucat

5. Diare

6. Nyeri sendi

7. Lebih mudah merasa kelelahan

Baca Juga: 7 Jenis Hepatitis dan Pengobatannya, Ada yang Sembuh Sendiri Hingga Harus Cangkok Hati