Find Us On Social Media :

WHO Sebut Tenggelam Duduki Perangkat Ketiga Kematian Akibat Cedera, Mengapa Orang Bisa Mati Karena Tenggelam? Ini Penjelasannya

Tenggelam, kejadian yang dapat merenggut nyawa.

GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan Global tentang tenggelam pada November 2017. Ini adalah pertama kalinya WHO mengembangkan laporan yang didedikasikan khusus untuk tenggelam.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa tenggelam telah sangat diabaikan sampai saat ini, dan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan oleh pemerintah dan komunitas penelitian dan kebijakan untuk memprioritaskan pencegahan tenggelam dan integrasinya dengan agenda kesehatan masyarakat lainnya.

Laporan Global tentang tenggelam memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk menyesuaikan dan menerapkan program pencegahan tenggelam yang efektif untuk pengaturan mereka, meningkatkan data tentang tenggelam, dan mengembangkan rencana keamanan air nasional.

Laporan tersebut juga menunjukkan sifat multisektoral dari tenggelam dan menyerukan koordinasi dan kolaborasi yang lebih besar antara badan-badan PBB, pemerintah, LSM kunci dan lembaga akademis untuk mencegah tenggelam.

Berikut adalah fakta-fakta kunci dalam laporan yang diterbitkan WHO

- Tenggelam adalah penyebab utama kematian cedera yang tidak disengaja ke-3 di seluruh dunia, terhitung 7% dari semua kematian terkait cedera.

- Diperkirakan ada 236.000 kematian akibat tenggelam setiap tahun di seluruh dunia.

- Perkiraan global mungkin secara signifikan meremehkan masalah kesehatan masyarakat yang sebenarnya terkait dengan tenggelam.

- Anak-anak, laki-laki dan individu dengan peningkatan akses ke air paling berisiko tenggelam.

Baca Juga: Jenazah Eril Akhirnya Ditemukan, Ridwan Kamil Duga Anaknya Alami Kram, 3 Tips Hindari Kram Saat Berenang

Baca Juga: Situasi Terkini Covid-19 di Indonesia Hingga 9 Juni, 5 Provinsi Sumbang Kasus Terbanyak

Penyebab kematian umumnya adalah paru-paru yang terisi air. Air yang memenuhi paru-paru akan menghambat kemampuan untuk bernapas.

Paru-paru akan menjadi berat dan berhanti mengalirkan oksigen ke pembuluh darah. Tanpa suplai oksigen yang memadai, tubuh akan mati.

Berapa lama tenggelam dalam air bisa menyebabkan kematian? Umumnya, orang bisa menahan napas selama 30 detik. Pada anak-anak kemampuan ini semakin pendek.

Namun, orang yang terlatih bisa menahan napas hingga dua menit. Kematian akibat tenggelam biasanya terjadi jika seseorang tenggelam selama 4 sampai 6 menit, tanpa resusitasi.

Kejadian ini akan menyebabkan kerusakan otak dan kematian akibat tenggelam.

Setelah beberapa detik air terhirup ke dalam paru-paru, orang yang tenggelam akan merasa antara fase hidup dan mati karena kesulitan untuk bernapas.

Kemudian secara tidak sadar, orang akan menahan napasnya untuk mencegah lebih banyak air yang terhirup. Paling lama ini terjadi selama 2 menit saja, kemudian orang akan kehilangan kesadarannya.

Setelah kehilangan kesadaran, napas akan berhenti dan jantung hanya berdetak dengan lemah. Orang dalam fase ini masih bisa diselamatkan jika segera dilakukan resusitasi.

Jika orang yang tenggelam tidak menerima resusitasi, tubuh akna memasuki fase kejang hipoksia.

Baca Juga: Healthy Move, Manfaat Olahraga Angkat Berat, Hindari Osteoporosis

Tubuh korban akan berubah menjadi biru keunguan dan akan menjadi kaki seperti orang kejang. Fase terakhir adalah hipoksia cerebral.

Ini merupakan fase dimana otak, jantung, dan paru-paru berhenti bekerja. Ini adalah fase dimana seseorang dinyatakan telah meninggal.

Perlu diketahui bahwa anak di bawah 14 tahun dan orang tua di atas 65 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk jatuh dan tenggelam.

Bagi kelompok usia ini sebaiknya hindari aktivitas yang berisiko menyebabkan tenggelam. Jika ingin melakukan kegiatan yang berdekatan dengan air yang banyak seperti sungai, danau, dan laut, pastikan ada orang dewasa yang mendampingi.

Orang dewasa yang mendampingi pun harus memiliki kemampuan yang baik untuk mengatasi jika ada kasus gawat darurat sepeti tenggelam.

Baca Juga: Ngeri, Bahan Cairan dalam Rokok Elektrik Ada yang Bisa Merontokkan Paru-paru

Baca Juga: Healthy Move, Kantor Mulai Dibuka, Ini Latihan dari Kursi Agar Tubuh Tetap Bugar

Kita juga bisa mengajari anak-anak untuk berenang agar ketika ia menjalani aktivitas yang berhubungan dengan air, ia bisa bertahan dengan baik. (*)