Find Us On Social Media :

Jangan Asal Urut Kaki Anak yang Cedera, Bila Salah Penanganan Bisa Mengganggu Tubuh Kembang

Mengurut kaki anak yang cedera.

GridHEALTH.id

Tumbuh kembang anak terganggu

 Baca Juga: Kondisi Bayi yang Direkomendasikan Dipijat dengan Metode Pijat Tui Na

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang ini mengatakan, saat diurut tulang anak mungkin memang tersambung kembali. Namun, posisinya tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Sehingga bisa jadi bengkok, melengkung, atau panjang sebelah. Membuat anak mengalami kecacatan yang mungkin tidak bisa terlihat secara langsung.

“Seringkali pincang, kakinya pengkor, tangannya bengkok sebelah atau panjang sebelah. Itu seringkali didapatkan pada kasus-kasus cedera tulang yang tidak ditatalaksana dengan baik secara medis,” ujarnya.

Jika sudah begini, proses tumbuh kembang anak menjadi terganggu. Anak-anak tidak lagi bisa melakukan aktivitas seperti biasa yang dilakukan oleh teman-teman seusianya.

“Cedera yang tidak sembuh dengan baik, dia (anak) akan kehilangan masa bermain, masa sekolah, kehilangan kesempatan beraktivitas. Misalnya usia anak sekolah yang biasa bermain bola bersama temannya, jadi tidak bisa (karena) mengalami suatu kecacatan,” jelas dokter Martin.

Setelah dilakukan operasi rekonstruksi pun, menurut dokter Martin, anak masih perlu butuh waktu yang cukup lama untuk pulih. Apalagi jika komplikasi yang terjadi cukup serius.

Tentu kondisinya akan berbeda jika sejak awal terjadi cedera, anak langsung mendapatkan penanganan medis.

Ia menegaskan, “Tidak semua kasus memang menjadi cacat seterusnya, ada yang bisa disembuhkan ada yang tidak. Tentu tergantung sudah seterlambat apa atau sudah sejauh mana tindakan non-medis itu dilakukan pada pasien.”

Proses penyembuhan perlu didukung dengan gizi yang baik dan latihan otot. Keduanya saling berhubungan satu sama lain.

 Baca Juga: Ibu, Cukup Lakukan 3 Teknik Pijat Ini untuk Atasi Bayi Kembung

Memberikan makanan bernutrisi tanpa dibarengi rehabilitasi yang baik, menyebabkan posisi tulang tidak mengalami penyembuhan yang normal. Begitu juga dengan otot yang tidak digerakan.

Meskipun sudah menempuh proses pengobatan, tapi berisiko mengalami atrofi jika tidak kaki atau tangan tidak dilatih/dipakai terlalu lama.

Mencegah cedera dan komplikasi serius

Orangtua dapat melakukan pencegahan cedera dengan mengajarkan anak bermain dengan aman dan menghindari kegiatan yang berbahaya. Misalnya cedera yang terjadi pada remaja akibat kecelakaan lalu lintas.

“Tindakan pencegahan terhadap cedera ini utamanya memang harus dilakukan oleh orangtua. Karena anak-anak kan belum memiliki kedewasaan memprediksi atau mencegah suatu cedera terjadi,” tutur dokter Martin.

Jika sudah terjadi cedera, anak harus segera mendapatkan tindakan penanganan yang baik dan tepat. 

Diingatkan jangan sampai ketakutan orangtua akan biaya atau tindakan operasi, membuat anak terlambat ditangani dan mempertaruhkan tumbuh kembang anak.

Biaya perawatan bisa menggunakan program BPJS ataupun asuransi lain. Serta perlu diingat, bahwa tidak semua cedera yang dialami anak harus dioperasi. 

Apabila kondisinya memang tidak terlalu parah, seperti retak atau patah tulang yang tidak bergeser posisinya, masih bisa ditangani dengan pemasangan gips.

 Baca Juga: Pertolongan Pertama Keseleo Dengan Metode RICE, Bukan Langsung Dipijat