Menurut Febby Febiola, setelah mengetahui bahwa ada tumor di tubuhnya, dia yang awalnya tidak ingin memeriksakan diri ke rumah sakit akhirnya memasrahkan diri.Dirinya memutuskan untuk mencari tahu apakah tumor yang dideritanya memiliki dugaan sebagai tumor ganas atau tidak."Kalau seandainya ganas itu gue harus operasi angkat rahim. Tapi kalau misalnya jinak, hanya akan diambil sebelah kanan, karena kiri masih bagus, abis itu dipertahankan. Tapi ternyata ganas," ujarnya, dikutip dari GridHits (22/06/2022).
Menjadi penyintas kanker ovarium membuat pandangan Feby terhadap Tuhan dan kehidupan menjadi berubah.Pada awalnya Feby merasa bahwa Tuhan hanya sebagai penyedia untuk dirinya yang bisa mengambulkan keinginannya sebagai seorang manusia."Kita selalu diajar God is provider, tapi cuma sekedar itu aja. Jadi kita tuh menganggap Tuhan sekedar penyedia aja."
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Fun dan Energik Membakar Lemak Lebih Banyak
"Eh Tuhan, gue mau giniloh, tolong kabulin. Gitu. Dulu gue mikir gitu. Gue berharap terjadi sebuah keajaiban berdasar kemauan gue sebagai manusia," tuturnya.Tapi kini itu semua telah berubah.
Febby Febiola kini tidak sama dengan Febby Febiola dahulu.
Dirinya mengaku dulu dia adalah seorang yang sangat pendendam dan memiliki pola pikir yang tidak sehat."Pola pikir gue. Banyak dendam gue. Jujur sih gue pendendam," ungkap Feby.Setelah merasakan penderitaan yang cukup lama dan merasa sudah diberikan teguran oleh yang di atas, akhirnya Feby mencoba untuk lebih mengerti dengan sikap orang lain dan memaksa dirinya untuk berubah ke arah yang lebih baik."Tinggalin semuanya, move on for your live, its okay semua orang pada berbuat dosa, gue apalagi.""Gue yang paling tau dosa gue gitu kan. Jadi emang sudah terjadi, move on, bertobat. Berubah ke arah yang lebih baik," tutupnya.
Penyebab Kanker Ovarium
Baca Juga: 6 Kelebihan Daging Kambing yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Rendah Kolesterol
Pada dasarnya penyebab kanker ovarium terkait dengan mutasi genetik pada sel-sel ovarium, meskipun penyebab mutasi genetik tersebut belum diketahui dengan pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang diidentifikasi dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium, seperti dikutip dari mountelizabeth Singapore:
* Mengalami kehamilan pertama pada usia lanjut atau tidak pernah hamil.
* Mengalami haid pada usia lanjut.