GridHEALTH.id - Kanker ovarium alias kanker indung telur adalah kondisi yang diakibatkan pertumbuhan jaringan yang tidak normal dalam indung telur (ovarium).
Untuk diketahui, indung telur adalah bagian dari sistem reproduksi, tempat sel telur diproduksi.
Mengenai kanker ovarium, ternyata tidak hanya ada satu.
Terdapat tiga jenis utama kanker ovarium:
* Tumor epitelial (epithelial), yang berkembang pada permukaan (epithelium) indung telur dan merupakan jenis paling umum.
* Tumor sel germinal, yang berawal dari dalam sel yang memproduksi telur dan dapat ditemukan pada wanita berusia muda. Kanker jenis ini memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi.
* Tumor stromal, yang berasal dari sel-sel yang memproduksi hormon kewanitaan, yaitu estrogen dan progesteron. Jenis kanker ovarium ini juga memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi.
Kesaksian Febby Febiola
Salah satu artis Indonesia yang mengalami kanker ovarium adalah artis cantik Febby Febiola.
Baca Juga: Program Keluarga Berencana, Ini 5 Alat Kontrasepsi yang Sering Digunakan
Feby Febiola tiba-tiba ceritakan awal mula soal penyakit kanker yang diidapnya sejak 2020 lalu.Hingga kini Febby Febiola masih melakukan pengobatan untuk mengatasi kanker ovarium yang diidapnya.
Salah satu pengobatan yang dilalokoninya adalah kemotrapi yang membuat rambutnya nyaris tak bersisa.
Menurut Febby Febiola, setelah mengetahui bahwa ada tumor di tubuhnya, dia yang awalnya tidak ingin memeriksakan diri ke rumah sakit akhirnya memasrahkan diri.Dirinya memutuskan untuk mencari tahu apakah tumor yang dideritanya memiliki dugaan sebagai tumor ganas atau tidak."Kalau seandainya ganas itu gue harus operasi angkat rahim. Tapi kalau misalnya jinak, hanya akan diambil sebelah kanan, karena kiri masih bagus, abis itu dipertahankan. Tapi ternyata ganas," ujarnya, dikutip dari GridHits (22/06/2022).
Menjadi penyintas kanker ovarium membuat pandangan Feby terhadap Tuhan dan kehidupan menjadi berubah.Pada awalnya Feby merasa bahwa Tuhan hanya sebagai penyedia untuk dirinya yang bisa mengambulkan keinginannya sebagai seorang manusia."Kita selalu diajar God is provider, tapi cuma sekedar itu aja. Jadi kita tuh menganggap Tuhan sekedar penyedia aja."
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Fun dan Energik Membakar Lemak Lebih Banyak
"Eh Tuhan, gue mau giniloh, tolong kabulin. Gitu. Dulu gue mikir gitu. Gue berharap terjadi sebuah keajaiban berdasar kemauan gue sebagai manusia," tuturnya.Tapi kini itu semua telah berubah.
Febby Febiola kini tidak sama dengan Febby Febiola dahulu.
Dirinya mengaku dulu dia adalah seorang yang sangat pendendam dan memiliki pola pikir yang tidak sehat."Pola pikir gue. Banyak dendam gue. Jujur sih gue pendendam," ungkap Feby.Setelah merasakan penderitaan yang cukup lama dan merasa sudah diberikan teguran oleh yang di atas, akhirnya Feby mencoba untuk lebih mengerti dengan sikap orang lain dan memaksa dirinya untuk berubah ke arah yang lebih baik."Tinggalin semuanya, move on for your live, its okay semua orang pada berbuat dosa, gue apalagi.""Gue yang paling tau dosa gue gitu kan. Jadi emang sudah terjadi, move on, bertobat. Berubah ke arah yang lebih baik," tutupnya.
Penyebab Kanker Ovarium
Baca Juga: 6 Kelebihan Daging Kambing yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Rendah Kolesterol
Pada dasarnya penyebab kanker ovarium terkait dengan mutasi genetik pada sel-sel ovarium, meskipun penyebab mutasi genetik tersebut belum diketahui dengan pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang diidentifikasi dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium, seperti dikutip dari mountelizabeth Singapore:
* Mengalami kehamilan pertama pada usia lanjut atau tidak pernah hamil.
* Mengalami haid pada usia lanjut.
* Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker indung telur (khususnya jika mereka memiliki gen BRCA).
* Mengalami endometriosis.
* Pernah menderita kanker payudara.
* Memulai haid pada usia muda.
* Menggunakan terapi penggantian hormon selama lebih dari lima tahun.
Baca Juga: Obesitas Digital, Julukan Baru Untuk Mereka yang Terpaku Pada Gadget
* Mengalami obesitas pada masa remaja.Karena penyebab kanker ovarium belum diketahui pasti, langkah pencegahan kanker ovarium sulit dipastikan.
Namun begitu, ada beberapa hal yang dapat menurunkan risiko kanker ovarium:
* Mengonsumsi pil KB kombinasi.
* Pengikatan saluran tuba.
* Tidak melakukan terapi penggantian hormon.
* Mengadopsi gaya hidup sehat, khususnya mengonsumsi sayuran, vitamin A, dan vitamin C dalam jumlah yang cukup.
* Tidak merokok.Bagi wanita yang sudah memutuskan untuk tidak memiliki keturunan, terdapat pilihan prosedur pengangkatan ovarium untuk mengurangi kemungkinan terkena kanker ovarium.
Baca Juga: Traditional Chinese Medicine, 4 Titik Pijat Untuk Mencegah Penuaan
Begitu juga bagi wanita yang berisiko tinggi terhadap kanker ovarium (memasuki masa menopause, pernah menderita kanker, memiliki riwayat kanker ovarium dalam keluarga, atau menjalani terapi hormon), sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ginekologi dan melakukan pemeriksaan rutin serta prosedur deteksi dini.
Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi kanker ovarium demi meningkatkan peluang kesembuhan.(*)
Baca Juga: Terdapat 7.500 Ton Sampah per Hari Jakarta, Plastik Sekali Pakai Menjadi Momok