Find Us On Social Media :

BPOM Kaji Vaksin Covid-19 Anak di Bawah 6 Tahun, Kapan Bisa Dilakukan?

Produsen vaksin Sinovac mengajukan izin penggunaan untuk anak di bawah 6 tahun.

GridHEALTH.id - Anak-anak menjadi salah satu bagian dari kelompok rentan yang perlu dilindungi dari Covid-19.

Di Indonesia, saat ini program vaksinasi baru menyasar anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun dan sudah berjalan kurang lebih enam bulan, sejak Desember 2021 lalu.

Sedangkan untuk vaksin anak di bawah 6 tahun, hingga saat ini masih belum bisa dilakukan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa vaksin untuk anak di bawah 6 tahun sedang dikaji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jenis vaksin Covid-19 yang sedang dikaji adalah vaksin Sinovac. Hal ini dilakukan setelah produsen vaksin mengajukan izin ke BPOM.

"(Vaksin) Sinovac sudah diajukan oleh (Produsen) Sinovac ke BPOM dan sekarang sedang dikaji oleh BPOM," kata Budi Gunadi, dikutip dari Kompas.com (29/6/2022).

Vaksin Moderna dan Pfizer

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, belum lama ini telah mengeluarkan izin pemberian vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia enam bulan.

Berdasrkan hasil uji klnis, vaksin Moderna efektif memberikan perlindungan dari Covid-19 bagi anak balita.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meledak, Indonesia Negara ke-19 Jumlah Kasus Terbanyak

Uji klnis vaksin Moderna dilkaukan ketika kasus Covid-19 varian Omicron mendominasi Amerika Serikat.

Hasilnya menunjukkan, vaksin tersebut memiliki efektivitas sebesar 50,6% bagi anak berusia 6 hingga 23 bulan.

Tidak ditemukan efek samping yang mengkhawatirkan terjadi pada anak-anak yang telah divaksinasi. Kejadian ikut pasca imunisasi (KIPI) yang dilaporkan rata-rata hanya nyeri di tangan yang disuntik.

Sebelumnya, FDA juga telah memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer sebagai booster anak usia 5 hingga 11 tahun.

Hal ini dilakukan karena mulai banyak kasus Covid-19 yang dialami oleh anak-anak, serta untuk mengurangi risiko long covid.

"Anak-anak juga mungkin mengalami efek jangka panjang (akibat infeksi Covid-19), bahkan setelah mengalami sakit yang ringan," kata Komisaris FDA M. Califf, MD, dikutip dari laman FDA via GridHEALTH.id (20/5/2022).

Lantas bagaimana di Indonesia? Budi Gunadi menjelaskan penggunaan vaksin Pfizer maupun Moderna untuk anak di bawah 6 tahun masih menunggu pengajuan izin dari pihak produsen vaksin.

"Pfizer dan Moderna karena baru keluar (izin dari FDA) itu kalau mau dipakai untuk (vaksin anak) harus diajukan oleh Pfizer dan Moderna ke BPOM," ujarnya.

Hingga saat ini, menurutnya belum ada izin pengajuan dari kedua produsen vaksin tersebut.

Baca Juga: Kasus Pertama Kematian Anak Akibat Infeksi Covid-19, Usianya Baru 1,5 Tahun

Mengapa harus vaksin Covid-19?

Melansir laman Mayo Clinic, mendapatkan vaksinasi merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari Covid-19.

Tentunya selain menjalankan pola hidup sehat, seperti memakai makser dan rutin mencuci tangan dengan sabun.

Selain itu, vaksinasi juga dapat mengurangi risiko mengalami penyakit yang parah.

Baca Juga: 3 Penyakit Ini Ditakutkan Jadi KLB Kembali di Indoensia, BIAN Cara Cegahnya

Jadi meskipun terinfeksi, orang yang sudah divaksin tidak mengalami sakit yang parah hingga harus masuk rumah sakit atau meninggal karena Covid-19.

Pemberian vaksin juga bertujuan untuk mengurangi penyebaran dan mutasi Covid-19 di tengah masyarakat.

Penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksin Covid-19, karena sistem imun mereka yang masih belum terlalu kuat.

Menurut ahli di King's College London, anak-anak yang sudah sembuh berisiko mengalami long covid dengan gejala kelelahan, demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. (*)

Baca Juga: Wajib Test PCR Disarankan Kembali Diberlakukan, Satgas Covid-19; Rekomendasi IDI