Find Us On Social Media :

Vaksin Booster akan jadi Syarat Penggunaan Fasilitas Umum, Satgas Covid-19

Transportasi umum akan memberlakukan syarat vaksin booster, menurut satgas Covid-19.9

GridHEALTH.id - Pemerintah akan menerapkan vaksin dosis ketiga atau booster sebagai syarat penggunaan fasilitas umum (fasum).

Pernyataan terkait vaksin booster ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Alasan pemerintah menekankan vaksin booster untuk penggunaan umum karena untuk meningkatkan cakupan vaksin booster secara nasional.

"Saat ini, untuk kegiatan masyarakat berskala besar sudah mensyaratkan untuk wajib vaksin booster bagi pesertanya," ujar Wiku Adisasmito dilansir dari akun YouTube BNPB, Minggu 3 Juli 2022.

"Ke depannya akan menjadi persyaratan juga untuk dapat memasuki fasilitas publik. Untuk itu, mohon segera melakukan vaksin booster, dan ajak seluruh keluarga dan kerabat untuk segera melakukannya," ujarnya.

Menurut Wiku, sejauh ini vaksinasi dosis ketiga nasional masih sangat di bawah target. Bahkan mayoritas daerah cakupan vaksin booster kurang dari 30%.

"Cakupan vaksin booster masih belum signifikan, peningkatan di mana cakupan nasional baru sebesar 24%. Selain itu, 28 dari 34 provinsi cakupan vaksinnya masih di bawah 30%," tuturnya.

Wiku mencatat hanya enam daerah yang cakupan vaksinnya di atas 30%, Bali menjadi daerah dengan cakupan vaksin booster tertinggi.

Kementerian Kesehatan memprediksi kasus Covid-19 sebentar lagi akan mencapai puncaknya.

Baca Juga: Dokter Erlina Burhan: Subvarian BA.4 dan BA.5 Berisiko Menginfeksi Ulang Penyintas Covid-19

Baca Juga: Narkoba Sering Disalahgunakan Untuk Meningkatkan Gairah Seks, Studi

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan lonjakan kasus Covid-19 saat ini dipicu varian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya," ujarnya, dalam siaran persnya, di Gedung Kemenkes RI Jakarta Selatan (03/07/2022).

Berdasarkan data, puncak kasus Covid-19 di tingkat populasi terjadi ketika dominasi varian virus sudah di atas 80% dari total populasi.

"Itu terjadi di saat Delta dan Subvarian Omicron BA.1 dan BA.2," ucapnya.

Dikutip dari perupadata, pada 02 Juli 2022, sekilas kasus harian Covid-19 turun ke 1.614, dengan kasus aktif hanya bertambah 4 angka.

Baca Juga: Penyebab dan Pengobatan Bopeng, Tekstur Kasar yang Tampak Pada Wajah

Baca Juga: 3 Cara Meditasi Dapat Membantu Menyehatkan Hati, Tubuh, dan Pikiran

Baca Juga: Seorang Aktris Bollywood Menderita Prosopagnosia, Tiba-tiba Tidak Mengenali Wajah Teman dan Keluarganya

Tapi di balik itu, positivity rate tak terbendung tembus 5% untuk pertama kalinya sejak 24 Maret lalu! Jumlah orang dites juga terendah dalam 5 pekan. (*)