Bulu tangkis melibatkan banyak gerakan eksplosif yang dapat mengakibatkan cedera pada otot paha (adductor, quadriceps, ataupun hamstring), terutama saat gerakan berlari, menerjang, ataupun meloncat mendadak.
Cedera ini ditandai dengan nyeri mendadak saat melakukan gerakan pada lipatan paha (otot adductor), paha depan (quadriceps), atau paha belakang (hamstring).
Cedera Lutut
Perubahan gerakan mendadak, gerak dan stop mendadak, loncat, dan menerjang, mengakibatkan lutut rentan cedera.
Cedera seringkali mengenai ligamen cruciate ataupun meniscus lutut. Cedera lain berupa radang tendon patella ataupun patellofemoral syndrome.
Cedera Betis dan Engkel
Gerakan eksplosif dan berulang dapat membebani otot betis (gastrocnemius), dan dapat menimbulkan cedera pada tendon dan ligamen di sekitar engkel.Penggunaan sepatu yang sesuai dan posisi grip raket yang tepat dapat mengurangi risiko cedera. Latihan bulutangkis yang spesifik pada teknik dasar, ketahanan, koordinasi sendi, peregangan, dan penguatan otot dapat mengurangi risiko cedera.Sejarah Olahraga Bulu Tangkis
Baca Juga: Cara Deteksi Kesehatan bayi dari PUP nya, Setiap Warna Punya Arti Klinis
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mengutip modul "Shuttlecock/Kock Menari Indah di Udara" yang diakses melalu laman sumberbelajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, olahraga ini berkembang di Mesir Kuno sekitar 2000 tahun lalu.
Namun demikian, bulu tangkis juga sudah mulai disebut-sebut di India dan Cina.
Permainan bulu tangkis diperkirakan berasal dari permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok.
Hanya saja, permainan tersebut dimainkan tanpa raket.
Tujuan permainan tersebut adalah menjaga agar kok tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa bantuan tangan.
Sementara itu, di Inggris, tepatnya pada zaman pertengahan, banyak anak-anak yang mulai bermain Battledores dan Shuttlecocks.
Pada masa itu, permainan ini menggunakan dayung atau tongkat untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah.
Dalam sejarah bulu tangkis, Inggris membawa permainan ini ke Negeri Sakura, Jepang, Cina, dan Thailand.
Baca Juga: Pantas Dicari-cari, Ternyata Ini Kandungan dan Manfaat Air Zamzam
Sejak saat itu, permaian ini menjadi populer di kalangan anak-anak.
Sementara itu, olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19.
Saat itu, mereka menambahkan net dan memainkannya secara bersaing. Kemudian, para tentara membawa kembali permainan itu ke Inggris pada 1850an.(*)
Baca Juga: Cara Deteksi Kesehatan bayi dari PUP nya, Setiap Warna Punya Arti Klinis