Find Us On Social Media :

Erika Carlina Menjadi Bintang Bulu Tangkis Baru, Bagi Amatir Waspada Risiko Berikut Ini

Erika Carlina bintang baru olahraga bulu tangkis

GridHEALTH.id - Siapa yang tidak kenal dengan Erika Carlina, juga siapa yang tidak tahu dengan olahraga bulu tangkis.

Nah, Erika Carlina kini menjadi bintang bulu tangkis baru di Indonesia.

Hal tersebut terjadi setelah Erika Carlina yang berpasangan dengan Hesti Purwadinata menjuarai pertandingan melawan Raisa dan Anya Geraldine, pada acara Tepok Bulu Vindes 2022.

Pada pertandingan bulu tangkis antar selebritis tanah air tersebut merupakan pertandingan hiburan.

Meski demikian, kedua kubu serius melakukan pertandingan ini.

Olahraga Bulu Tangkis yang berkembang sejak era Mesir Kuno sekitar 2000 tahun lalu, memang mudah dilakukan.

Terlebih olahraga Bulu Tangki ini telah menjadi cabang olahraga yang merakyat di Indonesia. Walaupun Bulu Tangkis bukan olahraga asli tanah air.

Karenanya pertandingan Erika Carlina - Hesti Purwadinata melawan Raisa dan Anya Geraldine mampu menyedot perhtian publik begitu besar.

Dari tayangan di chanel YouTube VINDES, pertandingan amatir oleh empat perempuan yang mendadak menjadi atlet itu, ternyata seru.

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Ideal Hari Senin, Anti Lesu Saat Beraktivitas

Legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja didapuk menjadi sebagai juri pada pertandingan tersebut.

Pemilik hajat acara, Desta bersama Taufik Hidayat dan Coach Justin menjadi komentator pertandingan.

Nah, dalam pertandingan tersebut, Erika Carlina - Hesti Purwadinata melawan Raisa dan Anya Geraldine, terlihat pasangan Erika Carlina - Hesti Purwadinata mendominasi pertandingan.

Pada awal pertandingan di babak pertama, terjadi adu pukul singkat antara kedua pasangan amatir ini, dan langsung menghasilkan poin.

Service dari Erika yang tidak bisa dikembalikan oleh lawan.

Pukulan Anya yang kadang tidak mengenai shuttle cock, yang jadinya tidak bisa dikembalikan ke lawan.

Di babak pertama, awal pertandigan Erika Carlina - Hesti Purwadinata sempat tertinggal perolehan poin.

Tapi karena mental dan keinginan untuk menjadi juara, Erika Carlina - Hesti Purwadinata mampu mengembalikan keadaan.

Asal tahu saja, dalam pertandingan tersebut Erika Carlina mendominasi sumbangan poin.

Baca Juga: 7 Area Sensitif Perempuan di Tubuh Bagian Belakang, Sekali Belai Bisa Membuat Terangsang

Erika Carlina menjadi satu-satunya pemain yang menurut komentator menyumbangkan 90% poin dari kemenangan 22-20 dan 21-15."Erika banyak melihat dan memanfatkan sisi lemah dari Anya. Tapi gue bilang ini masalah mental. Timnya Hesti mental lebih kuat," Coach Justin mengomentari usai set pertama."Kayaknya kurang komunikasi, kurang ngobrol. Banyak kesalahan sendiri, pukul keluar," timpal Taufik Hidayat merujuk pada penampilan Raisa-Anya Geraldine.

Raisa pun termasuk cukup aktif menyumbangkan poin.

Sedangkan Hesti, tidak cukup memberikan dampak pada pertandingan."Pasangan Hesti-Ericarl sangggup menunjukkan mental yang luar biasa, setelah ketinggalan beberapa poin, tapi bisa comeback. Tapi memang, 90 persen poin kemenangan datang dari Ericarl," tambah Coach Justin lagi.

Pehatian Bagi Atlet AmatirNamun satu hal yang harus diperhatikan, khususnya bagi amatir yang melakukan olahraga bulu tangkis.

Walau bukan olehraga kontak fisik, cedera badminton lebih sering terjadi pada saat latihan daripada saat kompetisi.

Baca Juga: Ciri-ciri Fisik Wanita Perawan, Salah Satunya Bokong Kencang, Benarkah?

Beberapa risiko cedera yang dapat terjadi pada olahraga bulu tangkis, menurut dr. Sumpada Priambudi, Sp.OT(K)Shoulder, Dokter Spesialis Bedah Ortopaedi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), adalah sebagai berikut:

Cedera Bahu

Cedera yang mengakibatkan keluhan nyeri di bahu dapat terjadi karena gerakan mengayun raket dengan cepat dan berulang (semisal smash dan drive) dalam jangka waktu lama.

Cedera dapat berupa radang otot, sobekan di tendon, ataupun instabilitas bahu.

Cedera Siku

Cedera pada siku dapat terjadi karena beban pada otot yang berlebihan dan terus-menerus sehingga menimbulkan peradangan.

Cedera Punggung

Gerakan menerjang dan merunduk untuk mengembalikan shuttlecock dapat mengakibatkan cedera pada otot-otot punggung.

Cedera Pinggul dan Paha

Baca Juga: 12 Tips Malam Pertama Bagi Perjaka & Perawan, Supaya Nikmat dan Mengesankan

Bulu tangkis melibatkan banyak gerakan eksplosif yang dapat mengakibatkan cedera pada otot paha (adductor, quadriceps, ataupun hamstring), terutama saat gerakan berlari, menerjang, ataupun meloncat mendadak.

Cedera ini ditandai dengan nyeri mendadak saat melakukan gerakan pada lipatan paha (otot adductor), paha depan (quadriceps), atau paha belakang (hamstring).

Cedera Lutut

Perubahan gerakan mendadak, gerak dan stop mendadak, loncat, dan menerjang, mengakibatkan lutut rentan cedera.

Cedera seringkali mengenai ligamen cruciate ataupun meniscus lutut. Cedera lain berupa radang tendon patella ataupun patellofemoral syndrome.

Cedera Betis dan Engkel

Gerakan eksplosif dan berulang dapat membebani otot betis (gastrocnemius), dan dapat menimbulkan cedera pada tendon dan ligamen di sekitar engkel.Penggunaan sepatu yang sesuai dan posisi grip raket yang tepat dapat mengurangi risiko cedera. Latihan bulutangkis yang spesifik pada teknik dasar, ketahanan, koordinasi sendi, peregangan, dan penguatan otot dapat mengurangi risiko cedera.Sejarah Olahraga Bulu Tangkis

Baca Juga: Cara Deteksi Kesehatan bayi dari PUP nya, Setiap Warna Punya Arti Klinis

Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.

Mengutip modul "Shuttlecock/Kock Menari Indah di Udara" yang diakses melalu laman sumberbelajar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, olahraga ini berkembang di Mesir Kuno sekitar 2000 tahun lalu.

Namun demikian, bulu tangkis juga sudah mulai disebut-sebut di India dan Cina.

Permainan bulu tangkis diperkirakan berasal dari permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok.

Hanya saja, permainan tersebut dimainkan tanpa raket.

Tujuan permainan tersebut adalah menjaga agar kok tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa bantuan tangan.

Sementara itu, di Inggris, tepatnya pada zaman pertengahan, banyak anak-anak yang mulai bermain Battledores dan Shuttlecocks.

Pada masa itu, permainan ini menggunakan dayung atau tongkat untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah.

Dalam sejarah bulu tangkis, Inggris membawa permainan ini ke Negeri Sakura, Jepang, Cina, dan Thailand.

Baca Juga: Pantas Dicari-cari, Ternyata Ini Kandungan dan Manfaat Air Zamzam

Sejak saat itu, permaian ini menjadi populer di kalangan anak-anak.

Sementara itu, olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19.

Saat itu, mereka menambahkan net dan memainkannya secara bersaing. Kemudian, para tentara membawa kembali permainan itu ke Inggris pada 1850an.(*)

Baca Juga: Cara Deteksi Kesehatan bayi dari PUP nya, Setiap Warna Punya Arti Klinis