GridHEALTH.id - Pengobatan alternatif masih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia yang tengah berusaha untuk sembuh dari penyakit.
Beberapa orang menjadikan pengobatan alternatif sebagai metode pengobatan tambahan, tapi ada juga yang hanya benar-benar mengandalkan pengobtan tradisional ini.
Terapi Al Fashdu, menjadi salah satu metode pengobatan alternatif yang cukup banyak dilakukan oleh orang.
Tempat pengobatan terapi Al Fashdu pun juga dapat dengan mudah ditemui, hanya dengan mencarinya di Google.
Jika masih belum tahu, dilansir dari SehatNegeriku (18/11/2019), terapi Al Fashdu adalah totok darah yang dilakukan dengan cara memasukkan jarum infus ke pembuluh darah.
Apabila diperhatikan, cara pengobatan terapi Al Fashdu ini sekilas mirip saat melakukan donor darah.
Seseorang yang melakukan terapi Al Fashdu, kulitnya juga akan disayat atau harus menjalani pembedahan kecil untuk menusukkan jarum infus.
Pengobatan ini, diklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang dialami oleh seorang pasien.
Dalam dunia medis, teknik yang dilakukan dalam terapi Al Fashdu mirip dengan phlebotomy atau flebotomi, dilansir dari Mayo Clinic College of Medicine and Science.
Baca Juga: Pengobatan Non Medis Tidak Bisa Dijadikan Pengganti Pengobatan Medis
Umumnya, darah yang sudah diambil akan dikirim ke laboratorium untuk diuji. Akan tetapi, ada juga yang diambil sebagai pengobatan untuk penyakit tertentu.
Disebut dengan prose mengeluarkan darah terapeutik, cara ini dilakukan untuk menghilangkan sel darah merah ekstra, sel darah merah yang bentuknya tidak biasa, atau zat besi ekstra di dalam darah.
Dilansir dari WebMD, flebetomi cukup umum dilakukan untuk mengatasi kondisi seperti berikut ini:
* Hemokromatosis (zat besi dalam tubuh terlalu banyak)
* Polisitemia vera (jumlah sel darah merah terlalu banyak di tubuh)
* Porfiria cutanea tarda (gangguan hati)
* Anemia sel sabit
* Penyakit hati berlemak
Walaupun disebut bermanfaat bagi kesehatan, tapi tetap perlu diperhatikan efek samping karena terapi totok darah ataupun Al Fashdu.
Baca Juga: Pengobatan Ruqyah Untuk Masalah Medis dan Untuk Siapa Saja, Ini Caranya
Seseorang akan merasa kulitnya seperti dicubit saat melakukan flebetomi, karena ada jarum yang disuntikkan ke lengan.
Jarum itu akan ditempelkan ke tabung kecil yang berguna untuk mengalirkannya ke dalam kantung.
Darah yang diambil untuk pengobatan, biasanya berlangsyng selama 2-3 menit, hingga mendapatkan jumlah yang cukup.
Flebetomi atau totok darah, dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman. Terutama jika memiliki ketakutan terhadap jarum suntik.
Selain itu, setelah darah diambil juga akan merasakan pusing. Jika ini terjadi, segera duduk atau berbaring dan letakkan kepala di antara kedua lutut.
Kulit yang kemerahan atau bahkan lebam, biasanya akan terlihat keesokan harinya setelah menjalani pengobatan.
Apabila jarum yang digunakan tidak steril, ada risiko penyakit HIV/AIDS atau hepatitis yang mengintai.
Perlu diingat, terapi Al Fashdu ataupun metode pengobatan alternatif lainnya tidak sepenuhnya dapat menggantikan pengobtan medis.
Pengobatan tradisional pun juga harus dilakukan secara aman, agar tidak menimbulkan efek samping yang justru dapat membahayakan pasien. (*)
Baca Juga: 3 Pengobatan Alternatif Menjanjikan Mengatasi Rematik, Minyak Ikan Salah Satunya