GridHEALTH.id - Seiring bertambahnya usia, tinggi badan seseorang lazimnya akan bertambah.
Namun beberapa orang tidak mengalami hal tersebut, sehingga tinggi badan orang dewasa seperti anak kecil.
Kondisi ini cukup umum terjadi, bahkan di industri hiburan Indonesia, salah satunya pesinetron almarhum Dicky Topan.
Pria berusia 26 tahun tersebut, diketahui memiliki tinggi badan hanya 95 sentimeter.
Sebenarnya kondisi apa yang menyebabkan tinggi badan orang tidak sesuai dengan usianya?
Ada banyak penyebab penyakit atau sindrom yang sebabkan seorang dewasa fisiknya seperti anak kecil.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan orang dewasa memiliki tinggi badan seperti anak-anak.
1. Sindrom turner
Penyebab seseorang memiliki perawakan pendek salah satunya adalah sindrom turner. Hanya saja, kondisi ini hanya dialami oleh perempuan.
Sindrom turner terjadi saat salah satu kromosom X dalam tubuh seorang perempuan hilang.
Sindrom turner menyebabkan masalah medis dan perkembangan seseorang. Ya, salah satunya berkaitan dengan tinggi badan yang pendek.
Selain itu, sindrom ini juga menyebabkan kegagalan ovarium untuk berkembang dan cacat jantung. Sindrom turner bisa terdeteksi sebelum bayi dilahirkan atau saat masih kecil.
2. Sindrom mucopolysaccharidosis (MPS)
Melansir NORD, mucopolysaccharidosis adalah kondisi di mana ada sekelompok gangguan penyimpanan lisosom yang diturunkan.
Lisosom mempunyai fungsi untuk pencernaan dalam sel. Nah, enzim yang ada di dalamnya memecah atau mencerna nutrisi yang masuk ke tubuh.
Seseorang dengan gangguan ini memiliki keunikan, yakni fitur wajah yang khas dan adanya kelainan kerangka terutama masalah sendi.
Mereka juga memiliki perawakan pendek, kelainan jantung, gangguan pernapasan, pembesaran hati dan limpa, serta kelainan neurologis.
3. Sindrom noona
Baca Juga: 7 Gejala Pembengkakan Jantung, Dialami Pesinetron Dicky Topan Sebelum Meninggal
Dilansir dari Eka Hospital, sindrom noona merupakan kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan seseorang terganggu.
Sindrom ini dapat terdiagnosa saat bayi baru lahir atau pada masa kanak-kanak.
Selain memiliki perawakan pendek, orang yang terkena sindrom noona juga biasanya memiliki kelainan pada karakteristik wajah, kelainan jantung, dan keterbelakangan mental.
4. Sindrom seckel
Ini merupakan kondisi genetik langka yang menyebabkan keterlambatan pertumbuhan, bahkan saat anak masih dalam kandungan.
Seseorang yang mengalami sindrom seckel saat memiliki perawakan pendek saat dewasa. Selain itu, umumnya mereka juga mempunyai masalah dalam intelektualitas.
Itulah empat kondisi medis yang menyebabkan orang dewasa memiliki tinggi badan seperti anak kecil.
Selain keempat sindrom di atas, ada juga yang namanya dwarfisme.
Menurut Mayo Clinic, drawfisme adalah seseorang yang memiliki perawakan pendek akibat kondisi genetik atau medis.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Anak Stunting dan Bertubuh Pendek
5. Sindrom laron
Sindrom laron merupakan kondisi geneitik langka yang menyebabkan orang dewasa memiliki tinggi badan seperti anak-anak.
Diketahui, kondisi ini hanya dialami oleh sekitar 300 orang di dunia. Sindrom laron disebabkan oleh mutasi pada gen GHR.
Gen tersebut memberikan instruksi pada tubuh untuk menghasilkan protein yang disebut reseptor hormon pertumbuhan.(*)
Baca Juga: Selain Tubuh Pendek, Ini 3 Efek Stunting dalam Kehidupan Anak