GridHEALTH.id - Belum juga tenang masyarakat Indonesia dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, diberitakan ada lagi subavrian Omicron baru.
Omicron yang disebut subvarian omicron baru ini, sejatinya sudah lama ada. Tapi sempat hilang dan kembali muncul.
Jadi subvarian Omicron yang baru terdeteksi di India dan membuat heboh dunia kali ini, sebenarnya pendahulu dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Subvarian Omicron tersebut adalah BA.2.75.
Asal tahu saja, subvarian omicron BA 2.75 ini disebut-sebut jadi biang kerok dari lonjakan kasus covid-19 di beberapa negara.
Kasus ini muncul di setidaknya lima negara, dengan yang paling diidentifikasi di India. Kasus juga telah ditemukan di Inggris, dengan lima kasus, dan di Jerman, Selandia Baru dan Kanada.Diberi nama omicron BA.2.75, karena merupakan generasi kedua dari varian BA.2 yang menyebabkan gelombang peningkatan pasien di Inggris pada akhir Maret lalu.Kementerian Kesehatan India belum secara resmi mengkonfirmasi deteksi sub varian di negara tersebut.
Sejauh ini 85 sekuens subvarian dari delapan negara, termasuk India telah dilaporkan.
Baca Juga: Jangan Hanya Berpatokan Pada Usia, Lihat Kesiapan Belajar Anak Saat Masuk Sekolah
Berbicara mengenai hal yang sama, Dr. Shay Fleishon dari Laboratorium Virologi Pusat di Pusat Medis Sheba di Tel Hashomer mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan apakah BA.2.75 akan menjadi varian dominan berikutnya.
Dia mencatat bahwa sub varian mungkin mengkhawatirkan karena mungkin menyiratkan gelombang baru yang akan datang.
Fleishon menjelaskan belakangan ini telah terjadi tren varian generasi kedua berbasis sub-silsilah Omicron, yakni BA.1, BA.2, BA.3, BA.4, dan BA.5.
Ini didasarkan pada garis keturunan Omicron dengan mutasi di bagian S1 dari protein lonjakan dan secara khusus di bagian protein lonjakan yang digunakan virus untuk terhubung dan masuk ke dalam sel.
Mengenai kemunculan kembali subvarian Omicron BA.2.75, peneliti Indonesia dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, meminta pemerintah dan masyarakat waspada terhadap potensi penyebaran Covid-19 subvarian baru Omicron yakni BA.2.75.
"Sekarang bukan hanya BA.4 BA.5 ya, sudah ada BA.27.5 turunan dari Omicron BA.2, yang hampir bahkan bisa berpotensi sama dengan Delta," kata Dicky, Minggu (3/7/2022), seperti dikutip dari kompas.com.
Dicky mengatakan, melansir Tribunnews.com (5/07/2022), ciri-ciri dari subvarian Omicron BA.2.75 adalah jumlah mutasi di spike (protein peplomer) sangat tinggi dan terdapat kemungkinan menurunkan efikasi antibodi.
Subvarian Omicron BA.2.75 diperkirakan juga menular secara efektif melalui udara dan ada kemungkinan sudah tersebar ke negara lain.
"Data awal di India menunjukkan BA.2.75 punya kecepatan sebaran yang luar biasa atau 9 kali lipat BA.5," ucap Dicky.
Baca Juga: James Caan The Godfather & Elf Meninggal Dunia, Penyebab Kematian Ditutupi
Karenanya diharapkan pemerintah diharapkan segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengantisipasi penyebaran subvarian baru itu.
"Ini artinya kecepatan pemerintah melakukan penguatan respon sangat-sangat segera harus dilakukan," ucap Dicky.
Di sisi lain, Dicky memuji langkah pemerintah menarik kebijakan pelonggaran masker di luar ruangan akibat kenaikan kasus Covid-19.(*)
Baca Juga: Peringati 8 Juli Sebagai Hari Blueberry Sedunia, Ini Fakta Mengejutkan Tentang Blueberry