GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 kini semakin naik, pemerintah pun telah memprediksi kemungkinan terjadinya pucak kasus Covid-19 di Indonesia akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Menurut Kemenkes Budi Gunadi Sadikin, puncak subvarian Omicron di Indonesia kemungkinan terjadi pada Juli 2022.
Tepatnya, bisa di minggu ke dua atau ke tiga Juli 2022.
Mengenai kembali tingginya kasus Covid-19 di Indonesia, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman meminta kepada perusahaan untuk kembali menerapkan work from home (WFH).
Hal ini tidak lain untuk menekan penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang begitu cepat, lebih cepat dari varian sebelumnya yang pernah ada.
Dengan WFH menurut Dicky bisa meminimalisir berkumpulnya orang di satu tempat.
Ini juga tentu bisa menurunkan risiko penyebaran virus antarorang di satu tempat.
"WFH menurut saya harus diterapkan lagi, setidaknya sampai akhir tahun ini," kata Dicky, dilansir dari IDX Channel (4/07/2022).
Jika dirasa sulit, Dicky menyarankan agar setidaknya penerapan WFH diberlakukan bergilir. Jadi, tetap ada upaya pencegahan penularan Covid-19 bagi perusahaan kepada karyawan-karyawannya.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Rambut Rontok Saat Menyusui, Bukan Gegara Anak Main Air Liur
"Kalau dirasa susah untuk full WFH, maka bisa diterapkan sistem bergilir dan dicoba 20% WFH," sarannya.
Dicky kembali menegaskan jika WFH ini sangat dianjurkan pada perusahan dan kantor lainnya.
Sebab perkantoran paling rawan penularan Covid-19, terlebih subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Artinya, sistem ventilasinya buruk atau masih banyak karyawan di dalam kantor yang belum vaksin booster.
"WFH harus dijalankan saat ini," tegasnya.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar