GridHEALTH.id - Beberapa waktu viral berita seorang ibu melahirkan bayi tanpa anus di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina Sumatera Utara.
Bayi yang lahir pada pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 05.15 WIB kemarin pagi dengan dibantu bidan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Karena rumah sakit pemerintah penuh, masuk rumah skait swasta.
Penanganan bayi tanpa anus alias atresia ani di rumah sakit swasta ternyata tidak murah, mencapai 30 juta rupiah.
Untunglah, Kemensos mengetahui hal ini dan langsung memberikan bantuan kepada yang bersangkutan.
Untuk diketahui, kasus atresia ani, bayilahir tanpa anus terbilang cukup sering.
Kejadiannya 1: 5000 kelahiran.
Tentu bayi yang mengalami atresia ani harus segera mendapat penanganan secepatnya.
Ini penting, karena ketika bayi lahir tapi tidak memiliki saluran pembuangan, maka bayi tidak dapat membuang hasil ekskresi dari tubuhnya yang berupa kotoran/ feses.
Baca Juga: Dana BPJS di Magelang Terkuras Hingga 125 Miliar Hanya Untuk Kelompok Penyakit Katastropik
Normalnya, bayi yang baru saja lahir akan melakukan buang air besar (BAB) dalam 24 jam pertama setelah dilahirkan.
Jika tidak, akan membuat perut bayi menjadi kembung dan membesar lalu disusul dengan gejala muntah.
Hal ini akan menjadi lebih berbahaya bagi keselamatan bayi jika cairan muntah masuk ke dalam saluran pernafasan yang mengakibatkan bayi mengalami sesak nafas dan berujung pada kematian.
Menurut dr. Chandra Adi Purwadi, Sp. BA., dilansir dari sardjito.co.id (13/02/2019), atresia ani adalah suatu kelainan bawaan yang sudah terjadi sejak bayi berada di dalam kandungan.
Gangguan ini diakibatkan oleh gagalnya pembentukan calon saluran pembuangan sehingga saluran tidak terbentuk dan hanya tertutup oleh kulit.
3 Tipe atresia aniPerlu diketahui bahwa atresia ani terbagi menjadi tiga tipe yaitu pendek, sedang, dan tinggi.
Maksudnya adalah seberapa jauh jarak atresia ani dari permukaan kulit.
Tipe pada atresia ani menentukan tahap pembedahan yang akan dilakukan setelah melakukan pemeriksaan laboratorium dan foto.
Baca Juga: 4 Simpulan Awal Penyebab Sebenarnya Hepatitis Akut Misterius Pada Anak, Benarkah dari Adenovirus?
Pada tipe atresia ani pendek dapat dilakukam pembedahan satu tahap jika kondisi bayi telah dinyatakan baik sehingga bayi akan langsung dibuatkan saluran pembuangan/anus.Sedangkan untuk atresia ani tipe sedang dan tinggi diperlukan tiga tahap pembedahan.
Pada tahap pertama bayi akan dibuatkan anus sementara di perut yang biasa disebut stoma.
Setelah pembedahan pertama, dalam kurun tiga bulan akan segera dilakukan pembedahan kedua jika hasil evalusi menunjukkan hasil yang baik.
Pada pembedahan kedua ini akan dilakukan pembuatan anus untuk bayi.
Apabila setelah pembedahan kedua tidak terjadi penyempitan pada anus yang sudah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menutup stoma dan mengembalikan ke dalam perut bayi sebagaimana mestinya.Perlu dipahami bahwa pembuatan stoma ini akan difungsikan untuk pengalihan saluran pembuangan sementara untuk mengeluarkan urine/feses.
Pada umumnya, stoma akan dibuat di sebelah kiri perut bayi.
Stoma bukanlah sebuah penyakit dan bersifat sementara sehingga harus dijaga kebersihannya dengan menggunakan air hangat atau NaCl bila sedang berada di rumah sakit.
Baca Juga: Vaksin Lindungi Anak dari Covid-19 Saat PTM, Ini yang Perlu Disiapkan Orangtua
Tidak hanya membersihkan stoma, kantung pembuangan juga harus diganti secara berkala. Jangan sampai kantung terlalu penuh atau bahkan sampai bocor.
Sebab jika hal ini terjadi maka akan menimbulkan iritasi atau kemerah-merahan pada kulit bayi yang terbilang cukup sensitif.
Ada berbagai model kantung pembuangan,namun yang seringkali dijual dipasaran ialah kantung sekali pakai, artinya harus dilakukan bongkar pasang kantung di stoma sehingga dapat menimbulkan trauma pada kulit bayi.
Jadi pemilihan kantung pembuangan dengan kualitas baik dapat meminimalisir adanya iritasi.
Pasca Operasi
Selain itu, orang tua perlu memahami sedini mungkin bagaimana cara membersihkan stoma yang baik sehingga ketika anak masih dirawat di Rumah Sakit, orang tua bisa melihat dan mempelajari bagaimana cara perawat membersihkan dan merawat stoma, mulai dari cara melepaskan kantung pembuangan, membersihkan stoma, mengeringkan stoma, sampai dengan memasang kembali kantung pembuangan baru pada stoma yang sudah bersih.Dalam keadaan anak menggunakan stoma sebagai saluran pembuagannya terdapat kemungkinan jika anak akan mengalami prolaps.
Prolaps merupakan usus yang menjadi saluran pembuangan pada stoma mengalami penambahan ukuran (memanjang), dimana idealnya hanya 1-2 cm di atas permukaan kulit.
Namun bila terjadi prolaps, maka panjang usus yang berada di atas permukaan kulit bisa mencapai 5 cm atau bahkan lebih.
Baca Juga: Karena Menahan Kentut Demi Jaga Image, Wanita Seorang Influencer Harus Gunakan Kursi Roda
Prolaps bisa terjadi karena otot-otot pada stoma tidak cukup kuat untuk menahan kantung dan bersamaan dengan terjadinya peningkatan tekanan di dalam rongga perut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan pada rongga perut seperti ketika anak batuk, menangis, rewel, dan beberapa hal lain. Jadi berusahalah untuk mengurangi terjadinya faktor-faktor yang menyebabkan pemanjangan usus pada stoma.
Namun, jika usus sudah mulai memanjang segera posisikan anak dalam keadaan berbaring terlentang lalu kompreslah usus tersebut dengan air dingin agar bisa kembali seperti semula. Bila sudah dikompres tapi tidak ada perubahan segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Atresia ani pendek keberhasilan penanganan hingga 90 persenKeberhasilan pembedahan atresia ani dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti letak atresia ani itu sendir dan tipe atresia ani yang diderita.
Sejauh ini tingkat keberhasilan pembedahan pada pasien yang memiliki atresia ani tipe pendek jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan dua tipe lainnya.
Presentasi keberhasilan pembedahan atresia ani tipe pendek mencapai 90 persen.
Sedangkan untuk pembedahan atresia ani tipe sedang dan panjang hanya sekitar 70 persen - 80 persen.
Hal ini terjadi karena pada atresia ani tipe sedang dan panjang biasanya diikuti dengan organ-organ lain yang berada di sekitarnya pun juga bermasalah.
Oleh sebab itu, segera bawa anak ke Rumah Sakit terdekat bila anak mengalami gejala-gejala yang tidak wajar.(*)
Baca Juga: Gejala Khas Subvarian Omicron BA.5 yang Terjadi Malam Hari, Menurut Imunolog