GridHEALTH.id - Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, tak boleh diremehkan. Pasalnya, varian tersebut sudah mendominasi kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebutkan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia sebesar 81 persen.
Ia juga menjelaskan, bahwa masih akan ada potensi kenaikan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air.
"Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai segera. Karena, artinya tingkat penularan di tengah masyarakat mulai meningkat," ujar Wiku Adisasmito dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (13/7/2022).
Dia melanjutkan, "Di tengah masyarakat kembali beraktivitas, setiap individu harus ikut bertanggung jawab mencegah penularan."
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga berisiko terinfeksi oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Pada Juni lalu, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), menyebutkan kalau virus corona tak mengenal batasan usia.
Subvarian BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Indonesia pada awal Juni. Kasus infeksi pada anak pun juga telah terjadi.
Saat awal dikonfirmasinya subvarian BA.4 dan BA.5, setidaknya jumlah anak korban Covid-19 ada sembilan orang.
Baca Juga: 170 Pasien Dirawat di RSDC Wisma Atlet, Banyak yang Belum Vaksin
Namun saat ini, jumlah anak korban Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 tidak diketahui secara pasti.
Hanya saja, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan bahwa ada peningkatan kasus positif Covid-19 pada anak-anak.