Find Us On Social Media :

Tragedi Minamata, Sejarah Kelam Manusia Terkena Pencemaran Merkuri, Dampak Penyakitnya Tidak Dapat Disembuhkan

Teluk Minamata, pernah menyimpan sejarah kelam tragedi keracunan merkuri.

Bila hal ini telah terjadi, tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya. Ada beberapa gejala umum yang harus diwaspadai, di antaranya kejang otot, mati rasa pada tangan dan kaki, otot melemah, penglihatan menyempit dan gangguan bicara dan pendengaranWalau tidak bisa diobati, penyakit minamata bisa dicegah. World Health Organization (WHO) menganjurkan pembatasan konsumsi ikan besar dengan kadar merkuri tinggi seperti hiu, kerapu, makarel, dan tuna.

Sebagai gantinya, pilihlah jenis ikan atau makanan laut yang rendah merkuri seperti mujair, lele, salmon, teri, dan udang.

Dianjurkan pula untuk lebih berhati-hati saat mengonsumsi ikan laut yang berukuran lebih besar dari telapak tangan, karena semakin besar ukurannya, semakin besar pula kadar merkurinya.

Baca Juga: 4 Manfaat Buah Mengkudu, Membantu Mengatasi Kadar Gula Darah Tinggi

Baca Juga: Membuat Sop Daging Sapi dari Kaldu Tulang, Sehat dan Bebas Lemak

Presiden Joko Widodo juga telah meratifikasi Konvensi Minamata, yaitu perjanjian internasional yang mengatur dan mengurangi penggunaan merkuri yang berlaku  sejak tahun 2017 dan telah disepakati oleh 114 negara. (*)

Diambil dari artikel Sejarah Penyakit Minamata dan Pelajaran untuk Masa Depan (https://goldismia.org)