Find Us On Social Media :

Wejangan Untuk Anak Disabilitas Indonesia Dari Soeharto dan Kondisi Realita Saat Ini

Wejangan untuk anak disabilitas di Indonesia vs realita saat ini.

GridHEALTH.id - Keberadaan anak disabilitas di Indonesia tentu tidak boleh dilupakan, tetapi justru menjadi tugas pemerintah untuk memastikan pemenuhan hak setiap anak disabilitas di Indonesia.

Pada tahun 1994, Soeharto melalui sertifikat peserta Gelar Nusantara Anak memberikan wejangan kepada anak-anak dan khususnya anak disabilitas di Indonesia untuk membangkitkan semangat berjuang dalam meraih keberhasilan.

Lalu, bagaimana kondisi dan realita anak disabilitas Indonesia di saat ini? Bukan sekedar wejangan, apa saja yang sudah dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan hak dari anak disabilitas di Indonesia?

Secara garis besar, Presiden Soeharto melalui wejangannya mengatakan, "Khusus kepada anak-anak yang menyandang cacat tubuh, saya minta agar kalian tidak merasa rendah diri. Cacat tubuh tidak perlu dan tidak boleh menjadi halangan untuk meraih keberhasilan".

Dari wejangan Soeharto ini diketahui bahwa Soeharto meminta kepada anak disabilitas Indonesia untuk tetap semangat meraih keberhasilan dan disabilitas bukanlah penghalang.

Realita dan kondisinya saat ini masih menunjukkan anak disabilitas di Indonesia berada dalam lingkup yang aman dan terjamin, khususnya dalam bidang pendidikan seperti yang diharapkan oleh Soeharto untuk terus belajar, juga kesehatan.

Meskipun sudah banyak langkah-langkah yang dibuat dan diterapkan oleh pemerintah, namun jika dilihat dari data  tahun 2020, jumlah anak disabilitas Indonesia mencapai sekitar 0,79% atau setara dengan 650 ribu anak disabilitas dari total 84,4 juta anak di Indonesia.

Kemenkes melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya pada wanita, semakin banyak yang memiliki pendidikan rendah, hingga sekitar 26,7% penyandang disabilitas termasuk dalam golongan tidak bekerja.

Bisa dikatakan anak disabilitas Indonesia tidak hanya rentan dalam pendidikan dan kesehatan, namun juga pada jaminan hidup, di mana data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak, menunjukkan ada 110 anak disabilitas menjadi korban kekerasan dari total 1.355 anak.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Sosok Hamli Ndigani yang Bertanya 'Kenapa Presiden Cuma Satu?' era Soeharto Sekarang Menjadi Tukang Service Elektronik

 Melihat data-data di atas menunjukkan bahwa kondisi dan realitanya anak disabilitas di Indonesia masih penuh tantangan.

Bidang Pendidikan