Find Us On Social Media :

Nicole Shanahan Istri Pendiri Google, Dirikan Yayasan Perpanjang Usia Reproduksi Wanita

Nicole Shanahan mendirikan yayasan fertilitas dari pengalaman pribadi.

GridHEALTH.id - Sosok istri salah satu pendiri Google Sergey Brin, Nichole Shanahan, sedang dicari-cari.

Dirinya mendadak menjadi sorotan setelah dikabarkan menjalin hubungan dengan Elon Musk pada musim gugur tahun lalu.

Elon Musk mengatakan tidak ada hubungan spesial antara dirinya dengan Nicole Shanahan, dan ia merupakan teman lama Sergey Brin.

"Saya hanya bertemu Nicole dua kali dalam tiga tahun, kedua kali dengan banyak orang di sekitarnya. Tidak ada yang romantis," tulis pendiri Tesla itu di Twitternya.

Nicole Shanahan bukan hanya sekadar istri pendiri Google. Dia diketahui merupakan seorang pengacara dan terlibat dalam bidang kesehatan.

Nicole Shanahan pada 2019 meresmikan yayasan yang berfokus pada kesuburan, Bia-Echo Foundation.

Yayasan ini, didirikan untuk memperpanjang masa subur wanita yang berusia di atas 30 dan awal 40 tahun.

Di yayasan tersebut, Nicole Shanahan bekerja sama dengan ahli saraf Jennifer Garrison. Keduanya menyadari bahwa ada kaitan antara otak dengan organ reproduksi.

Ovarium seorang wanita yang menghasilkan sel telur untuk dibuahi, mengalami penuaan lebih cepat dibanding organ tubuh lain.

Baca Juga: 5 Cara Sehat Menaikan Berat Badan, Terhindar Dari Masalah Kesuburan

"Jadi indung telur itu aneh, sangat aneh daripada bagian tubuh manusia lainnya. Mereka menua kira-kira 1/2 atau 2 kali kecepatan jaringan lainnya," kata Jennifer Garrison, dikutip dari CNN, Senin (25/7/2022).

"Jadi artinya wanita di akhir 20-an, awal 30-an, ketika sisa jaringannya berfungsi pada kinerja puncak, indung telurnya sudah menunjukkan tanda-tanda penuaan," sambungnya.

Melalui yayasan Bia-Echo, Nicole Shanahan berusaha memperpanjang usia reproduksi seorang wanita.

Sehingga wanita bisa hamil usia tua. Mulai dari akhir 20-an hingga pertengahan 50-an tahun.

Melansir laman philantrhopy.com, ketertarikan Nicole Shanahan terhadap kesehatan terutama kesuburan, dilatar belakangi oleh kehidupannya.

Dia diketahui mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan tidak dapat menjalani perawatan fertilitas in-virto tahap awal.

PCOS yang dialaminya, membuat ovarium tidak bisa melepaskan sel telur yang siap dibuahi secara teratur.

Nicole Shanahan bahkan juga sudah beberapa kali pergi ke klinik kesuburan, tapi hasilnya tetap sama, ia sulit untuk mempunyai momongan.

Usia dan kesuburan wanita

Baca Juga: Tenang, Penderita Tumor Ganas dan Kanker Testis Masih Bisa Punya Anak Dengan Cara Ini

Melansir laman ACOG, bahwa puncak reproduksi seorang wanita sangat singkat yakni akhir usia 20-an. Ketika sudah berusia 30 tahun, maka kesuburan mulai menurun.

Penurunan kesuburan akan semakin cepat, ketika seseorang sudah memasuki usia pertengahan 30-an.

Jika sudah berusia 45 tahun, maka kesuburan akan sangat menurun dan wanita menajdi sangat sulit hamil secara alami.

Menurunnya kesuburan wanita disebabkan oleh jumlah sel telur yang berkurang seiring bertambahnya usia.

Terlebih saat sudah semakin tua, sel telur wanita cenderung mengandung kormosom abnormal dan berisiko tinggi mengalami penyakit yang mengganggu kesuburan.

Di antara penyakit yang memengaruhi kesuburan, yakni fibroid rahim dan penyakit endometriosis. (*)

Baca Juga: Ingin Cepat Punya Anak Makan Toge, Benarkah Bisa Tingkatkan Kesuburan?