Oleh karena itu, melakukan skrining pada ibu hamil dan mendeteksi dini bayi lahir dengan hepatitis B akan sangat membantu menekan jumlah kasus hepatitis di Indonesia.
Baca Juga: Komitmen Pemerintah di Hari Hepatitis Sedunia, Memudahkan Akses Pengobatan
Terpenting, semua alur skrining hingga pengobatan hepatitis B akan secara penuh diberikan gratis oleh pemerintah, baik tesnya hingga obat-obatan yang akan diberikan, jadi ibu hamil tidak perlu khawatir akan beban secara ekonomi dari skrining hepatitis B.
Tahapan Skrining Hepatitis B pada Ibu Hamil
1. Pemeriksaan tes darah di faskes terdekat - Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kandungan di puskesmas, posyandu, dan rumah sakit akan diminta sampel darahnya untuk sekalian dilakukan tes terhadap hepatitis, tes HBsAg.
2. Jika positif, maka akan diarahkan ke rumah sakit rujukan - Dari rumah sakit rujukan, ibu hamil akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam, mulai dari tes darah HBVDNA, konsultasi dengan dokter spesialis dalam, hingga langkah pengobatan untuk pencegahan penularan kepada bayi.
Ibu hamil dengan kandungan darah HBVDNA mencapai lebih dari 200.000 IU/mL akan diberikan obat tenofovir pada minggu ke-28 sampai minggu ke-32 dan menjelang kelahiran, dilanjutkan kembali pemeriksaan monitoring setiap 3 bulan hingga 6 bulan sekali.
Pemantauan terus dilakukan untuk mencegah tidak terdeteksinya hepatitis B pada ibu dalam kondisi hamil yang selanjutnya, sehingga ibu dengan jumlah HBVDNA mencapai lebih dari 200.000 IU/mL harus tetap dipantau.
Baca Juga: Cacar Monyet: Gambaran Klinis, Cara Penyebaran, dan Komplikasinya
3. Jika negatif, ibu hamil akan dilihat tingkat risiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B (HBV) - Ibu hamil yang negatif hepatitis B, namun memiliki risiko tinggi terinfeksi HBV ke depannya maka akan diberikan vaksinasi hepatitis pada saat hamil dan melakukan cek HBsAg kembali untuk menentukan proses kelahiran.
Berbeda dengan ibu hamil yang negatif hepatitis B dan tidak memiliki risiko terinfeksi virus hepatitis B, maka tidak akan dilakukan tindakan lanjutan.
Semakin muda usia seseorang terkena hepatitis B, akan semakin berisiko mengarah pada hepatitis kronis hingga komplikasi parah, seperti sirosis hingga kanker hati.
Karenanya penting untuk mengetahui sejak dini risiko bayi tertular hepatitis B melalui skrining wajib ibu hamil.(*)
Baca Juga: Beda Hepatitis A, B, C, D, E, Hingga Hepatitis Akut Misterius