Proses persalinan menjadi semakin sulit karena kondisi berat badan bayi yang besar dan pundak yang lebar, menjadi salah satu faktor Ria kesusahan untuk mengejan dan dokter RSUD Kabupaten Jombang harus menggunakan alat sedot atau dalam dunia medis dikenal dengan proses ekstraksi vakum untuk membantu mengeluarkan bayi tersebut.
Nahasnya, semua proses yang dilakukan mengalami kegagalan, hingga dokter mengambil jalan ekstrim dengan memisahkan kepala bayi dari tubuhnya, setelah bayi sudah terlebih dahulu meninggal karena terlalu lama terjepit lehernya.
Pihak dokter RSUD Jombang pun kembali menyatukan kepala bayi dan badannya dengan dijahit ulang, kemudian bayi dikebumikan dengan layak oleh ayah dari bayi, yang disebut dengan nama Feri.
Menutup cuitannya yang hingga saat ini telah mencapai belasan ribu retweet dan puluhan ribu like, akun @MinDesiyaa pun mengatakan, "Thread ini aku buat karena keluarga hanya bisa pasrah, mau nuntut pun kita gak tau jalurnya dan pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit."
Dengan kisah ini, bayi dari Ria dan Feri pun diberi nama Cahaya Rembulan, yang dipanggil Bulan dan berdasarkan informasi lanjutan yang diberitahukan oleh keluarga, Ria hingga cuitan ini dirilis masih dalam proses pemulihan di RSUD Kabupaten Jombang.
Kisah ini mendapatkan banyak atensi dari warga twitter yang merasa kecewa dengan sikap dari RSUD Kabupaten Jombang yang menolak prosedur operasi caesar hingga diduga kuat menyebabkan seorang ibu, Ria harus kehilangan bayinya.
Warganet pun ikut memberikan doa terbaik untuk pihak korban dan meminta pihak rumah sakit melakukan tanggung jawab karena hingga berita ini dirilis belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak RSUD Kabupaten Jombang dalam menanggapi kasus ini.(*)
Baca Juga: Hari ASI Sedunia, 5 Penyakit yang Bisa Dicegah Hanya dengan Menyusui