Find Us On Social Media :

4 Herbal Tingkatkan Imunitas Diakui Farmasi dan Fakta Ilmiahnya, Cocok untuk Pasien Covid-19

4 herbal yang diakui farmasi bisa tingkatkanimunitas. cocok untuk pasien Covid-19.

Ketahuilah, IL-6 merupakan sitokin yang terlibat dalam badai sitokin pada infeksi SARS-Cov-2, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa propolis memiliki potensi untuk digunakan dalam pencegahan infeksi SARS-Covid-2. 

Selain itu, uji klinik dari propolis yang dikombinasikan dengan Echinacea dan vitamin C mampu mempercepat kesembuhan pada anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan.

Namun demikian, efektivitasnya sebagai immunostimulan masih perlu dibuktikan pada uji klinik dengan pasien Covid-19.Herbal Empon-empon (Kurkumin)Indonesia kaya akan tumbuhan obat, terutama empon-empon (tumbuhan keluarga Zingiberaceae) yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Beberapa empon-empon yang paling umum digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia dan mudah untuk diperoleh yaitu Kunyit, Temulawak, dan Jahe.

Kunyit (Curcuma longa) dan Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) merupakan contoh empon-empon yang sudah banyak diteliti sebagai imunostimulan.

Secara empiris, kunyit dan temulawak sudah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit baik di Indonesia maupun di negara lain.

Baca Juga: Menkes Sebut Vaksinasi Booster Dapat Mencegah Lansia dari Kematian, Cakupan di Jawa Masih Rendah

Kandungan kimia utama kedua tanaman tersebut adalah kurkuminoid (kurkumin sebagai senyawa mayor) yang juga merupakan salah satu senyawa yang paling banyak diteliti di dunia.Beberapa data praklinis dan klinis menunjukkan efektivitas kurkumin dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit termasuk kanker, kardiovaskular, inflamasi, metabolisme, neurologis, dan penyakit kulit.

Kemampuan imunomodulator dari kurkumin timbul dari interaksinya dengan berbagai mekanisme yang terlibat dalam modulasi sistem imun, bukan hanya  komponen seluler (seperti sel dendritik, makrofag, dan limfosit B maupun T), tetapi juga komponen molekuler yang terlibat dalam proses inflamasi, seperti sitokin dan berbagai faktor transkripsi.

Hal ini menunjukkan besarnya potensi kurkumin sebagai immunostimulan.

Namun, yang paling menonjol dan paling banyak dipelajari dari kurkumin adalah profil aktivitas antiinflamasinya. Efektivitas kurkumin sebagai agen antiinflamasi sudah banyak dilakukan hingga uji klinik pada manusia.

Salahsatu mediator inflamasi penting dalam Covid-19 adalah IL-6. Kurkumin merupakan senyawa yang mampu menghambat ekspresi IL-6, sehingga menjadikan kurkumin sebagai agen yang perlu dipertimbangkan dalam modulasi sitokin proinflamasi dalam Covid-19 dimana terjadi badai sitokin proinflamasi di alveoli.