Find Us On Social Media :

Menkes Budi; Virus Langya Masih Terlalu Dini Untuk Indonesia, Masih di Timur China

Virus langya, virus baru dari Cina memiliki gejala demam, namun masih dianggap terlalu dini di Indonesia.

Seteleh sebuah penyakit memasuki tahap dan kategori varian of concern, maka WHO akan meminta pengawasan lebih dari setiap negara terhadap sebuah penyakit.

Virus langya sendiri, hingga saat ini masih belum masuk kategori variant under monitoring sehingga bisa dikatakan virus ini belum menjadi perhatian masyarakat dunia.

"Nah sekarang ini (virus langya) belum masuk variant under monitoring, jadi masih sangat dini," tegas Menkes Budi pada Kamis lalu (11/08/2022).

Sebagai informasi tambahan, virus langya disebut juga dengan langya henipavirus (LayV) yang termasuk ke dalam salah satu jenis penyakit zoonosis.

Virus ini masih masuk ke dalam keluarga Henipavirus yang satu spesies dengan dua virus lainnya yang sudah muncul, virus hendra dan nipah.

Untuk virus yang berasal dari Henipavirus sendiri, WHO telah menetapkan sebagai ancaman tingkat keempat untuk keamanan hayati.

Akan tetapi khusus untuk virus langya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Beberapa gejala umum yang teridentifikasi dari setiap pasien yang dinyatakan positif virus langya ini adalah demam, sakit kepala, kelelahan, batuk, mual dan muntah, sesak napas, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan.

Dari 35 orang pasien yang teridentifikasi virus langya ini hanya ada sembilan orang yang tidak menunjukkan gejala.

Hingga saat ini belum ada kasus positif virus langya yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Namun CDC sendiri telah memperingatkan khawatir virus langya ini bisa berubah menjadi wabah jika ditemukan penyebaran dari manusia ke manusia.(*)

Baca Juga: Virus Langya Terdeteksi di 3 Hewan Ini yang dekat dengan Manusia