Find Us On Social Media :

Healthy Move, Zaman Kemerdekaan Sepeda Jengki Jadi Alat Transportasi, Sekarang Sekadar Ikut Tren, Padahal Ini Manfaatnya Meski Hanya Mengayuh Sekitar 30 Menit

Komunitas sepeda jengki di Bali memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

GridHEALTH.id -  Dimulai sejak 1930-an sepeda jengki menjadi alat transportasi yang dimiliki kaum menengah di Indonesia. Sebab, kaum atas memiliki mobil atau kereta kuda. 

Sepeda ini dikenal dengan roadster bike. Kemunculannya pertama kali pada awal abad ke-20 hingga setelah Perang Dunia ke II berakhir, sepeda roadster sudah digunakan di Kerajaan Inggris.

Walaupun sudah ada transportasi lain seperti motor dan mobil, sepeda roadster tetap jadi transportasi yang digunakan di Inggris dengan merek Rover Bicycle yang menjadi pelopor dari sepeda jengki ini.

Di Indonesia disebut jengki karena saat itu apapun yang berkaitan dengan asing disebut jengki atau yankee!. Termasuk sepeda yang asalnya buatan Inggris, namun kemudian diperbanyak di Hindia Belanda. 

Tapi sayang, popularitas sepeda ini harus meredup seiring kemerdekaan Indonesia, di tambah berkembangnya teknologi transportasi motor dan mobil hingga membuat sepeda ini menjadi langka.

Tetapi, ada salah satu komunitas dari Tulungagung bernama Onthel Jengki Tulungagung yang masih merawat sepeda ini dengan baik,  dan menjadi satu-satunya komunitas di indonesia.

Sepeda bukan lagi menjadi alat transportasi, tetapi menjadi tren yang sesekali muncul lalu tenggelam.

Padahal bersepeda, jika dilakukan minimal 2,5 jam seminggu atau 30 menit setiap hari secara rutin memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh. Berikut manfaat bersepeda;

1. Menguatkan jantung

Bersepeda termasuk olahraga kardio, dikategorikan demikian karena dengan bersepeda, kinerja jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi darah akan meningkat.

Selain itu, bersepeda secara teratur juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, menguatkan otot jantung, dan menurunkan tekanan darah.

Menurunnya kadar kolesterol jahat akan mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah. Otot jantung yang biasa terlatih akan lebih efektif sehingga proses mengantarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh makin optimal.