Find Us On Social Media :

Rekomendasi Olahraga bagi Lansia Cegah Patah Tulang dan Penyakit Jantung

Olahraga rutin memengaruhi kualitas hidup lansia.

GridHEALTH.Id - Olahraga merupakan salah satu gaya hidup sehat yang harus diterapkan dalam keseharian.

Kegiatan ini, dapat dilakukan oleh orang-orang dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia (lansia).

Bagi orang lanjut usia, terlibat dalam kegiatan olahraga mungkin menimbulkan rasa khawatir.

Namun, menurut Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Sports Injury dan Arthroskopi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Andi Nusawarta, M.Kes, Sp.OT(K), justru penting bagi lansia berolahraga.

Ia mengatakan, orang yang sudah lanjut usia, keharusan dirinya untuk berolahraga semakin besar dibandingkan saat muda.

Manfaat olahraga bagi lansia

Rutin berolahraga, memberikan manfaat yang luar biasa bagi lansia, salah satunya adalah meningkatkan kekuatan tulang.

“Di atas 40 tahun, otot-otot mulai menyusut dengan sendirinya sekitar 1-2 persen. Kalau tidak dilatih, habis ototnya,” kata dokter Andi kepada GridHEALTH.id di Bintaro, Selasa (16/8/2022).

Perlu diketahui, bahwa kekuatan otot berhubungan langsung dengan kondisi tulang. Apabila tidak rutin berolahraga, ketika tulang lansia berisiko patah.

“Makin tua, makin rutin olahraganya supaya ototnya tetap kiat. Jadi kalau jatuh, (tulangnya) nggak patah karena ototnya kuat,” sambungnya.

Lebih lanjut dokter Andi mengatakan, bahwa sendi yang patah dan diganti, maka fungsinya mengalami penurunan sebanyak 50 persen.

Baca Juga: Wanita Menopause Sangat Rentan Osteoporosis, Berikut Cara Mencegahnya

Dokter spesialis kedokteran olahraga RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO, juga menjelaskan lebih lanjut manfaat olahraga bagi lansia.

Ia menjelaskan bahwa saat usia bertambah, lansia memiliki risiko terjadinya cedera terkait dengan kondisi fisiknya. Misalnya saja osteoporosis, yang menyebabkan massa tulang berkurang.

Selain itu, ada juga risiko sarcopenia yang membuat massa otot seorang lansia berkurang seiring bertambahnya usia.

“Semakin bertambahnya usia bagi lansia, butuh pelatihan, butuh exercise. Strengthening exercise, latihan kardio penting juga supaya metabolisme baik dan tidak terjadi penyakit jantung atau diabetes,” jelasnya.

Strengthening exercise atau olahraga yang mengandalkan kekuatan, dibutuhkan oleh lansia agar tidak terjatuh dan keseimbangannya juga tetap terjaga.

Pasalnya jika sudah terjatuh, maka lansia sangat berisiko mengalami patah tulang atau fraktur. Kondisi ini pada akhirnya akan berpengaruh pada kehidupan lansia.

“Walau sudah diganti sendi, belum tentu dia (lansia) bisa jongkok, bisa bangun, atau jalan dengan normal. Kalau otot-otot di sekitar sendi tidak dilatih, maka tidak bisa melakukan aktivitas,” ujar dokter Antonius Andi.

“Jika ini terjadi, maka kualitas hidupnya menurun, pastinya akan memengaruhi mental dan kondisi kesehatan lainnya,” tambahnya.

Rekomendasi olahraga untuk lansia

Olahraga yang terbaik dilakukan oleh lansia, adalah yang sesuai dengan kondisi fisik dan kesehatannya. Jalan kaki misalnya, juga baik dilakukan oleh orang-orang berusia di atas 50 tahun.

Namun, jika lansia tidak bisa jalan kaki, maka bisa mencoba olahraga lain seperti jalan di dalam air atau bersepeda untuk memperkuat otot.

“Tapi ditambah juga dengan latihan keseimbangan, karena latihan keseimbangan penting untuk mencegah jatuh. Karena semakin tua, massa ototnya berkurang, massa tulangnya berkurang, dan keseimbangannya terganggu sehingga mudah jatuh,” tutupnya. (*)

Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Olahraga Bagi Lansia Agar Tetap Sehat