Find Us On Social Media :

Balita 17 Bulan Menderita Hidrosefalus Tak Bisa Berobat, Selama Pandemi ada 2 Kasus Seperti Ini

Balita 17 bulan menderita hidrosefalus tidak mendapat pengobatan semestinya di Jember.

Adapun gejala hidrosefalus, pada kasus hidrosefalus kongenital sangat khas, yaitu kepala membesar.

Hal ini dapat terjadi pada bayi akibat sutura (sambungan tulang kepala) belum menyatu sebelum usia 18 bulan, sehingga tekanan di kepala yang tinggi menyebabkan kepala dapat membesar.

Namun itu biasanya terjadi pada tahap lanjut, pada tahap awal dapat berupa ubun-ubun kepala cembung.

Sementara pada hidrosefalus yang didapat, gejala meliputi tingginya tekanan di dalam otak, antara lain; sakit kepala, muntah dan mual, penglihatan kabur, masalah keseimbangan, masalah kontrol kandung kemih, masalah berpikir dan memori.

Hidrosefalus Bisa DicegahPencegahan hidrosefalus kongenital dimulai sejak dalam kehamilan.

Ibu hamil harus melakukan kontrol berkala agar bila ada infeksi virus, dapat diketahui dan ditangani segera.

Pastikan bahwa ibu hamil, bayi, dan anak mendapatkan imunisasi yang lengkap sesuai dengan jadwal pemerintah.

Baca Juga: 6 Kombinasi Vaksin Booster Terbaru, Jangan Sampai Tidak Tahu!

Beberapa penyebab hidrosefalus seperti infeksi rubella, radang selaput otak, dan radang otak dapat dicegah dengan imunisasi. Sementara hidrosefalus yang didapat dapat diatasi dengan mengobati penyebab utamanya.

Kasus Lain Hidrosefalus di Masa Pandemi Covid-19Sebelum kasus Makrifatul Ainun mencuat, sebelumnya ada juga balita Indonesia yang mengalami nasib serupa dengannya.

Disaat saat anaknya membutuhkan biaya perawatan dan pengobatan, Agus Supriyanto (29) harus rela diberhentikan bekerja akibat pandemi virus Corona (Covid-19).Agus menganggur setelah pemilik warung nasi goreng tempat ia bekerja tidak lagi kuat membayar gajinya.Padahal anak semata wayangnya menderita penyakit serius hidrosefalus, yakni kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak.“Anak kami memang sejak lahir sudah menderita hidrosefalus. Saat lahir berat badannya 4,6 kg denan kondisi kepala sudah membesar,” ujar Agus.

Kisah anak dari bapak Agus Supriyanto yang menderita hidrosefalus bisa dilihat di SINI.(*)

Baca Juga: Makanan Bayi, Ini Sumber MPASI Dapat DIberikan Untuk Mengusir Kembung