Menjawab pertanyaan GridHEALTH.id dalam Media Group Interview pada sore ini, Dr Endah Citraresmi, SpA(K) menjelaskan lebih jauh terkait gejala klinis yang umum diderita oleh anak dengan HIV.
Berikut ini beberapa gejala umum yang bisa dikenali oleh orangtua untuk melihat adanya kemungkinan terjadinya HIV pada anak, yaitu:
- Penyakit yang tidak umum menyerang anak kecil
- Timbulnya penyakit berulang (paling banyak di Indonesia kasusnya adalah jamur di sekitar mulut dan pneumonia)
- Penyakit yang tidak sembuh-sembuh (umumnya untuk penyakit diare yang menjadi kronis dan lama)
- Muncul berbagai macam infeksi (artinya HIV pada anak sudah menyerang lebih jauh)
- Anak dengan gizi buruk (meski tidak selalu dipengaruhi oleh HIV tetapi anak yang positif HIV biasanya menjadi malas makan dan berakibat pada gizi buruk)
Diharapkan bagi orangtua yang menemui anak dengan kondisi gejala seperti di atas, maka sebaiknya segera lakukan tes.
Tes dapat dilakukan di mana saja, termasuk di puskesmas dan pemerintah sudah menyediakan program pengobatan bagi penderita HIV, jadi jangan lagi malu untuk mendeteksi HIV agar dapat diobati.
Deteksi dini akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan tumbuh kembang anak di masa yang akan datang, seorang anak dengan HIV memiliki kemungkinan besar hidup normal jika ditangani dan selalu minum obat ARV dengan teratur.
Penting bagi orangtua yang juga sudah dinyatakan positif HIV untuk melakukan skrining kepada anak, khususnya pada ibu hamil.
"Skrining ibu hamil saya kira ini sangat-sangat penting ya, karena memang di kita ini (Indonesia) malah masih banyak, tiga puluh persen ya, ini kan sangat memprihatinkan ya, karena kita sebetulnya bisa memutus mata rantai HIV anak ini, dengan mencegah penularan vertikal dari ibunya," tambah Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Umum IDAI mengingatkan pentingnya skrining untuk mencegah sejak dini. (*)
Baca Juga: Tidak Ada Imunisasi Haram Untuk Anak HIV, Semua Wajib Diimunisasi