Find Us On Social Media :

Orangtua Perlu Tahu, Jika Anak Mengalami Penyakit Ini Berulang Bisa Jadi Gejala Awal HIV, Segera Tes dan Jangan Malu!

HIV pada anak bisa diketahui melalui gejala klinis ini, orangtua wajib mengenali dan jangan ragu untuk lakukan tes.

GridHEALTH.id - Maraknya kasus HIV yang banyak ditemui di berbagai provinsi di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat menjadi kesempatan untuk masyarakat lebih mengenali penyakit HIV.

Banyaknya stigma dan persepsi keliru, menjadikan permasalahan HIV sulit ditangani, terlebih HIV pada anak.

Menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan seorang anak tidak tertular HIV, oleh karena itu sebagai orangtua mari kenali gejala awal apa saja yang bisa merujuk pada kondisi seorang anak terkena HIV.

Edukasi mengenai HIV pada anak diperlukan mengingat masih banyak penularan HIV yang terjadi secara vertikal kepada anak.

Data menyebutkan lebih dari sembilan puluh persen anak yang dinyatakan positif HIV terjadi dari penularan vertikal atau penularan dari ibu ke janin.

"HIV anak itu sebenarnya imbas dari HIV yang terjadi pada dewasa, sebagian besar, karena penularan di anak itu terjadi mayoritas lebih dari 90% itu dari ibu ke janin," kata Dr Endah Citraresmi, SpA(K) selaku Ketua Satgas HIV IDAI dalam Media Group Interview Dengan Satgas HIV IDAI terkait kasus HIV Anak pada Jumat (02/09/2022).

Penularan HIV pada anak dari ibu ke janin sangat bisa dicegah, akan tetapi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah kasus penularan HIV dari ibu ke janin yang tinggi.

"Pencegahan tersebut (HIV pada anak) belum sepenuhnya efektif di Indonesia, padahal Thailand, Malaysia, negara tetangga kita ya, Thailand yang dulu kasusnya banyak banget, yang dulu pusatnya HIV sudah bisa men-declare bahwa mereka itu zero growth untuk tambahan kasus HIV pada anak," lanjut Dr Endah Citraresmi, SpA(K) menjelaskan kondisi HIV pada anak di Indonesia.

Padahal kasus HIV pada anak sangat bisa dicegah dan diobati dengan baik agar anak dengan HIV memiliki hidup layak seperti anak pada umumnya.

Oleh karena itu diperlukan peran dan pengetahuan dari para orangtua untuk mau mengenali penyakit HIV ini, khususnya orangtua yang sudah dinyatakan positif HIV.

"Pengendalian HIV pada dewasa akan mempengaruhi terjadinya kasus-kasus HIV di anak," kata Dr Endah Citraresmi, SpA(K).

Baca Juga: Hari AIDS 2019 ; Masih Banyak Orangtua Belum Sadar, Ini Gejala HIV Pada Anak Yang Mesti Diketahui

Menjawab pertanyaan GridHEALTH.id dalam Media Group Interview pada sore ini, Dr Endah Citraresmi, SpA(K) menjelaskan lebih jauh terkait gejala klinis yang umum diderita oleh anak dengan HIV.

Berikut ini beberapa gejala umum yang bisa dikenali oleh orangtua untuk melihat adanya kemungkinan terjadinya HIV pada anak, yaitu:

- Penyakit yang tidak umum menyerang anak kecil

- Timbulnya penyakit berulang (paling banyak di Indonesia kasusnya adalah jamur di sekitar mulut dan pneumonia)

- Penyakit yang tidak sembuh-sembuh (umumnya untuk penyakit diare yang menjadi kronis dan lama)

- Muncul berbagai macam infeksi (artinya HIV pada anak sudah menyerang lebih jauh)

- Anak dengan gizi buruk (meski tidak selalu dipengaruhi oleh HIV tetapi anak yang positif HIV biasanya menjadi malas makan dan berakibat pada gizi buruk)

Diharapkan bagi orangtua yang menemui anak dengan kondisi gejala seperti di atas, maka sebaiknya segera lakukan tes.

Tes dapat dilakukan di mana saja, termasuk di puskesmas dan pemerintah sudah menyediakan program pengobatan bagi penderita HIV, jadi jangan lagi malu untuk mendeteksi HIV agar dapat diobati.

Deteksi dini akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan tumbuh kembang anak di masa yang akan datang, seorang anak dengan HIV memiliki kemungkinan besar hidup normal jika ditangani dan selalu minum obat ARV dengan teratur.

Penting bagi orangtua yang juga sudah dinyatakan positif HIV untuk melakukan skrining kepada anak, khususnya pada ibu hamil.

"Skrining ibu hamil saya kira ini sangat-sangat penting ya, karena memang  di kita ini (Indonesia) malah masih banyak, tiga puluh persen ya, ini kan sangat memprihatinkan ya, karena kita sebetulnya bisa memutus mata rantai HIV anak ini, dengan mencegah penularan vertikal dari ibunya," tambah Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Umum IDAI mengingatkan pentingnya skrining untuk mencegah sejak dini. (*)

Baca Juga: Tidak Ada Imunisasi Haram Untuk Anak HIV, Semua Wajib Diimunisasi