Jangan pernah ragu atau malu untuk melakukan tes HIV pada anak sejak dini, terlebih jika sudah timbul gejala khasnya, dengan demikian akan membantu anak mengalami infeksi yang lebih serius dan tumbuh kembangnya tetap bisa dijaga.
2. Jangan putus obat
Salah satu tantangan dalam pengobatan HIV pada anak adalah sulit memastikan anak minum obat dengan teratur, padahal saat putus obat maka jumlah virus HIV dalam tubuh akan semakin banyak dan terus bermutasi, ini yang berbahaya.
3. Konsultasikan mengenai waktu imunisasi anak bersama dokter
Anak terinfeksi HIV justru sangat memerlukan imunisasi sebagai bantuan dalam meningkatkan imunitas, maka orangtua harus konsultasi dengan dokter kapan waktu terbaik untuk memberikan anak imunisasi.
4. Pemantauan terus dan berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan pada anak terinfeksi HIV juga hal yang harus dilakukan orangtua dan dokter, mencakup pemantauan terhadap nutrisi, stimulasi perkembangan, dan permasalahan di sekolah.
5. Terus berkonsultasi dengan dokter hingga anak dewasa
Sudah banyak anak terinfeksi HIV di Indonesia yang berhasil menjalankan kehidupannya seperti orang pada umumnya, hal ini dikarenakan adanya ketaatan dari anak dan orangtua untuk terus mengikuti anjuran dokter, sehingga penting untuk tetap berkonsultasi.
Dengan melakukan langkah-langkah ini maka diharapkan dapat mencegah keterlambatan penanganan HIV pada anak.
Terdapat beberapa kemungkinan terjadinya komplikasi pada anak terinfeksi HIV jika tidak dilakukan pengobatan dengan benar, yaitu kemungkinan disabilitas, kelainan otak dan saraf, hingga gangguan perkembangan kognitif anak. (*)
Baca Juga: Hari AIDS 2019 ; Masih Banyak Orangtua Belum Sadar, Ini Gejala HIV Pada Anak Yang Mesti Diketahui