GridHEALTH.id – Penyakit HIV/AIDS memang tidak hanya bisa menyerang orang dewasa saja, anak-anak pun juga berisiko tertular.
Akibat dari infeski yang disebabkan oleh virus human immunodeficiency ini, beberapa anak di Cianjur, Jawa Barat, kehilangan nyawanya.
Dinas Kesehatan Cianjur, mencatat selama periode 2021-2022 terdapat sekitar 93 kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS.
Di antara 93 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang meninggal dunia tersebut, enam orang merupakan anak-anak.
“Untuk kematian paling banyak ODHA di rentang usia 25-24 tahun, di angka 45 kasus. Tapi memang meski angkanya tak banyak, kasus anak-anak meninggal akibat akibat HIV/AIDS perlu jadi sorotan,” kata Frida Laila Yahya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (29/8/2022).
Anak-anak yang meninggal akibat HIV/AIDS ini, diketahui sudah mengidap penyakit tersebut sejak mereka lahir.
Bagaimana cara penularannya?
Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban, mengatakan bahwa penularan HIV/AIDS pada anak bisa berasal dari sang ibu.
“Jadi kalau anaknya itu masih kecil, penularan itu terjadi dari ibu ke bayi yang dikandungnya,” ujar Prof. Zubairi, dikutip dari akun Instagramnya, Senin (5/9/2022).
Penularan akan terjadi dengan mudah, apabila ibu yang mengidap HIV/AIDS tidak meminum obat antiretroviral (ARV) dengan benar.
Obat tersebut digunakan untuk mengurangi viral load hingga tidak terdeteksi, sehingga risiko penularan pun rendah.
Source | : | Instagram,CNN Indonesia,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar