Find Us On Social Media :

Ketahui Perbedaan Kutil Kelamin dan Herpes Genital yang Perlu Diwaspadai

Kutil kelamin dan herpes genital berbeda pada virus penyebabnya.

Misalnya, wanita dengan HPV perlu lebih sering melakukan pap smear untuk memantau kanker serviks.Sekarang juga ada vaksin HPV yang ditawarkan kepada remaja dan dewasa muda untuk menurunkan kesempatan mereka mendapatkan jenis HPV yang terkait dengan berbagai kanker.

Apa itu herpes genital? Luka herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Menurut Jeffy, ada dua jenis HSV:

- Virus herpes simpleks-1 sering menyebar melalui kontak oral-ke-oral dan menyebabkan luka di atau dekat mulut. HSV-1 yang sering berada di daerah mulut juga dapat menyebabkan herpes genital jika terjadi kontak dari mulut ke alat kelamin saat melakukan oral seks.

- Virus herpes simpleks-2 inilah yang biasanya menyebabkan herpes genital, yang ditularkan melalui kontak seksual oral, anal, atau vagina.Herpes genital umumnya menular sampai luka sembuh. Namun, bahkan jika seseorang tidak memiliki luka aktif, mereka masih dapat menularkan virus ke orang lain, kata Jeffy.Gejala yang terkait dengan herpes genital meliputi;

Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya

Baca Juga: Usir Nyeri Sendi Akibat Asam Urat dengan 5 Infused Water Ini

- Penampilan seperti melepuh

- Sensasi terbakar

- Nyeri di tempat lesi akan terjadi. Selama wabah pertama, rasa sakitnya bisa parah, kata Cackovic.Wabah biasanya terjadi selama satu hingga dua minggu. Meskipun lesi herpes dapat hilang dengan sendirinya, obat antivirus topikal atau oral seperti asiklovir akan mempercepat eliminasinya dan membantu mencegah kekambuhan, kata Cackovic.

Kadang-kadang, dokter akan merekomendasikan penggunaan obat antivirus setiap hari untuk membantu menghindari kambuhnya herpesmelampiaskan penularan virus ke orang lain.Jika kita memiliki luka herpes genital aktif, ada peningkatan kemungkinan terkena infeksi menular seksual lainnya karena kita memiliki luka terbuka, kata Jeffy.

Baca Juga: Kenali Gejala Sariawan di Tenggorokan dan Cara Cepat Mengatasinya

Baca Juga: Penyakit Jantung dan Hipertensi, Lihat Hubungan 'Berbahaya' Dua Penyakit Ini

Inilah sebabnya mengapa yang terbaik adalah menghindari kontak seksual saat mengalami gejala herpes, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)Memiliki luka herpes juga dapat membuat kita ebih rentan terhadap infeksi bakteri dan retensi urin. Dimungkinkan untuk menularkan HSV ke bayi melalui persalinan pervaginam, kata Cackovic.Kontak seksual bukan satu-satunya cara penularan HSV. Misalnya, anak kecil sering terkena HSV-1 dari mencium anggota keluarga atau memasukkan mainan ke dalam mulut mereka yang juga pernah masuk ke mulut anak lain. (*)