Faktor penyebab kondisi ini antara lain overuse (penggunaan otot yang terus-menerus), berlari terlalu jauh, berlari terlalu cepat, pemanasan yang kurang, otot bokong yang lemah, atau panjang kaki yang berbeda.
“Kadang-kadang ada pelari, panjang tungkai antara kanan dan kiri itu beda 1 cm atau 1,5 cm,” ujar dokter Andi.
5. Achilles tendinitis
Cedera lari yang mengakibatkan muncul rasa nyeri di bagian belakang betis, otot bagian bawah. Disebabkan oleh otot betis yang kaku, berlari menanjak, atau terjadi kenaikan kilometer lari per minggu yang drastis.
Menguatkan otot panggul untuk cegah cedera
Bila diperhatikan, rata-rata cedera yang dialami oleh para pelari berkaitan dengan kondisi otot panggul yang lemah.
Dokter yang pernah menjadi tim dokter kontingen Indonesia pada Olimpade Tokyo 2020 ini, mengatakan bahwa kekuatan otot panggul sangat berpengaruh dalam mencegah cedera saat lari , tapi sayang banyak yang tidak mengetahuinya.
Otot panggul yang lemah, membuat posisinya tidak stabil antara sisi kanan dan kiri saat berlari. Sehingga memberikan tekanan yang berlebih pada kaki.
“Pembebanan di lutut, di tungkai itu akan semakin lebih besar. Sehingga nyeri lutut itu tadi. Mungkin banyak yang enggak tahu, cedera lutut salah satu penyebabnya adalah panggul yang lemah,” jelas dokter Andi.
Memperkuat otot panggul salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan squat. Terutama squat sumo, di mana kaki dibuka lebar. Latihan kekuatan otot cukup dilakukan 2 hingga 3 kali dalam satu minggu.
Jadi ingat, jika ingin mengikuti marathon atau sekadar memulai olahraga lari, jangan lupa juga untuk meningkatkan kekuatan otot panggul agar terhindar dari cedera. (*)
Baca Juga: Healthy Move, Punya Sakit Punggung Boleh Olahraga Lari? Ini Tips dari Dokter