Uji klinis dilakukan kepada 900 orang partisipan yang sudah berusia 18 tahun ke atas.
EUA diperkirakan keluar bulan September
Uji klinis dilakukan untuk membuktikan keamanan vaksin Indovac sebagai vaksin booster maupun primer nantinya.
Vaksin BUMN ini, disebut memiliki kemampuan dapat beradaptasi dengan varian baru Covid-19.
"Kami sudah mendapatkan PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis) dari BPOM untuk uji klinis vaksin IndoVac booster," tutur Honesti.
"Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinis vaksin IndoVac untuk anak-anak setelah mendapatkan PPUK dari BPOM," jelasnya.
Pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Ketua BPOM Penny K. Lukito mengatakan, diharapkan izin penggunaan darurat vaksin Indovac sudah bisa keluar bulan ini.
"Dalam pengembangannya sekarang sedang memasuki uji klinis fase 3, ini sedang dalam proses. Harapannya september bisa dikeluarkan emergency use of authorization (EUA)," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022).
Vaksin Indovac merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan Baylor College of Medicine.
Saat ini juga telah didaftarkan emergency use listing (EUL) ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehigga nantinya bisa digunakan di berbagai negara. (*)
Baca Juga: Vaksin Inavac Merah Putih Akan Jadi Booster, Ditargetkan untuk 97 Juta Masyarakat