Find Us On Social Media :

Cegah Infeksi Sekunder, Pasien Cacar Monyet Perlu Asupan Makanan Tinggi Protein

Mendekati sembuh cacar monyet sering timbulkan rasa gatal, kurangi makanan protein tinggi.

GridHEALTH.id - Cacar monyet adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Saat ini, total kasus cacar monyet di dunia sudah mencapai 62.406 dari 104 negara, per Senin (19/09/2022).

Di Indonesia, kasus cacar monyet yang terkonfirmasi satu orang pria asal Jakarta dan sudah dinyatakan sembu pada akhir Agustus lalu.

Sementara itu, pada Jumat (15/9/2022), data Kementerian Kesehatan disebutkan ada 2 suspek asal Jakarta yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan.

Perhatikan makanan tinggi protein

Infeksi cacar monyet ditandai dengan munculnya lesi arau ruam di kulit, umumnya ditemukan di wajah, tangan, atau bahkan dekat organ intim.

Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Hanny Nilasari, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, mengatakan tidak ada makanan pantangan bagi pasien cacar monyet.

Hanya saja, perlu diperhatikan apakah makanan yang dikonsumsi sehat dan juga bergizi seimbang.

"Karena ini adalah kasus infeksi, jadi sebetulnya tidak ada makanan-makanan khusus yang harus dihindari," kata dokter Hanny dalam webinar, Rabu (21/09/2022) kemarin.

"Kalau infeksi virus justru harus mengonsumsi makanan sehat, makanan yang bergizi, kemudian tinggi mineral, tinggi vitamin," sambungnya.

Akan tetapi, bila muncul gejala cacar monyet berupa gatal-gatal pada lesi, maka ada jenis makanan yang harus diperhatikan.

Baca Juga: Vaksin Cacar Monyet dari Denmark Tiba di Indonesia Akhir Oktober 2022, Tiga Kelompok Prioritas Menurut Satgas IDI

Dokter Hanny mengatakan, sensasi gatal berlebih tersebut biasanya terjadi selama proses penyembuhan.

Apabila merasakannya, sebaiknya hindari dulu makanan berprotein tinggi hingga kondisi sudah benar-benar pulih.

"Kalau misalkan ada makanan-makanan yang memengaruhi, misalnya yang berprotein tinggi. Seperti daging, putih telur, ikan-ikan, itu mungkin bisa dihindari untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berat," kata dokter Hanny.

Makanan beprotein tinggi dikhawatirkan dapat menyebabkan sensasi gatal berlebih.

Sehingga saat itu terjadi, pasien cacar monyet akan berusaha menghilangkan gatal dengan menggaruk, yang nantinya akan membuat kondisi tak kunjung membaik.

"Menggaruk kan nanti jadi stretch mark, yang kedua bisa saja infeksi sekunder. Memperberat dan memperlama luka dari infeksi virus monkeypox-nya," jelasnya.

Berapa lama penyembuhan cacar monyet?

Bila tidak terjadi infeksi tambahan dan mempunyai komorbid, pasien cacar monyet dapat sembuh dalam kurun waktu 21-28 hari setelah terinfeksi.

Selama belum dinyatakan sembuh, virus monkeypox dari orang yang terinfeksi masih bisa ditularkan ke orang lain.

Bila kondisinya sudah membaik, maka akan ditandai dengan ruam yang sembuh, keropeng telah terkelupas, dan terbentuknya lapisan kulit baru.

Jika terpapar, pasien cacar monyet perlu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, untuk meningkatkan imunitas dan mempercepat proses penyembuhan. (*)

Baca Juga: Infeksi Cacar Monyet Berbeda dengan Infeksi Kulit Biasa, Begini Gejala Awal Khasnya