GridHEALTH.id - Penyakit infeksi cacar monyet dapat dialami oleh siapa saja, tak hanya pada kelompok masyarakat tertentu.
Jika terinfeksi monkeypox, virus yang menyebabkan cacar monyet, seseorang akan merasakan gejala berupa demam dan ruam.
Pada kasus cacar monyet yang sedang mewabah saat ini di sejumlah negara, ruam yang muncul umumnya terlokalisir atau hanya ada di satu titik saja.
Misalnya saja ditemukan di dekat organ intim, dubur, atau pada wajah, sekitar mulut, tangan, dan kaki.
Melansir CDC, ruam cacar monyet terlihat seperti jerawat yang gatal atau sakit, dan biasanya akan menjadi keropeng sebelum sembuh.
Gejala cacar monyet biasanya akan muncul dalam kurun waktu 3 minggu setelah terpapar virus monkeypox. Penyakit ini berlangsung selama 2-4 minggu, usai gejala pertama muncul.
Seseorang disebut dapat terinfeksi cacar monyet lebih dari sekali, yang artinya jika sudah sembuh masih ada risiko mengalaminya kembali atau reinfeksi.
Risiko reinfeksi cacar monyet disampaikan oleh Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpKK.
Ia menyebutkan, bahwa virus monkeypox tidak berbeda dengan jenis virus lainnya yang menyebabkan penyakit infeksi pada manusia.
Baca Juga: Metode Pemeriksaan Kasus Suspek Cacar Monyet di Jateng yang Dinyatakan Ganjar Pranowo Negatif
Ketika telah terinfeksi dan muncul gejala, tubuh secara alami akan membentuk antibodi yang berguna untuk melindungi diri dari cacar monyet.
Akan tetapi bila saat terpapar virus monyet, imunitas tubuh sedang rendah, maka infeksi ulang berisiko terjadi.
Source | : | Tribunnews.com,CDC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar