Sebagai contohnya program hamil induksi ovulasi, yang biasa dikenal oleh orang-orang dengan kehamilan alamiah. Di mana dokter akan memberikan obat pembesar sel telur dan pasangan suami istri diminta berhubungan.
“Itu kita hitung, kita monitor pembesaran sel telurnya. Lalu, saat ada sel telur yang matang kita pecahkan, kita trigger, setelah itu diatur jadwal berhubungannya,” jelas dokter William.
Selain induksi ovulasi, ada juga program hamil bayi tabung dan inseminimasi intrauterin atau IUI.
“Keberhasilan masing-masing (program hamil), induksi ovulasi 7%, kalau inseminasi 10-15% per satu siklusnya, dan bayi tabung kurang lebih 30-40%,” ujarnya.
Baca Juga: Ingin Program Hamil Berhasil, Hindari 6 Jenis Makanan dan Minuman Ini
Tips menjaga kehamilan dengan PCOS
Apabila sudah berhasil hamil, penting bagi wanita dengan PCOS untuk menjaga kehamilannya dengan baik karena rentan terjadi komplikasi.
Dokter William menjelaskan, masalah kehamilan yang paling berisiko terjadi adalah diabetes selama kehamilan atau diabetes gestasional. Karena, PCOS sering diikuti dengan resistensi insulin.
“Kalau sudah resistensi insulin ini pada kehamilannya sangat prone (rentan) terhadap adanya diabetes dalam kehamilan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk dijaga, dimonitor gula darahnya,” tuturnya.
Selain diabetes gestasional, wanita hamil dengan PCOS juga perlu mewaspadai preeklampsia, yakni tekanan darah tinggi saat usia kandungan memasuki 20 minggu.
Bila hamil dengan PCOS, ibu diharapkan untuk selalu mengatur pola makan dan rutin menjalankan olahraga seperti jalan kaki, agar tetap sehat hingga melahirkan. (*)
Baca Juga: Ria Ricis Alami Diabetes Gestasional, Bisa Berlanjut Menjadi DM Tipe 2?