GridHEALTH.id - Siapapun manusia berisiko menjadi penyintas jantung, dalam hal ini maksudnya mengalami masalah kesehatan jantung.
Serangan jantung bisa menimpa orang dalam berbagai aktivitas, tak terkecuali ketika melakukan hubungan intim.
Nah, hal inilah yang menjadi salah satu alasan orang takut berhubungan intim setelah terkena serangan jantung atau yang mempunyai masalah jantung.
Mereka takut mengalami serangan jantung lagi, bahkan meninggal.
Mereka juga khawatir pasangan akan mengalami trauma ketika apa yang ditakutkan itu benar-benar terjadi.
Ketakutan lain bersumber dari efek samping obat-obatan yang mempengaruhi fungsi reproduksi, khususnya pria. Efek samping itu mungkin bisa mengakibatkan pria susah ereksi.
Sedangkan bagi perempuan, efek samping obat yang dikonsumsi bisa membuat vagina kering. Kedua kondisi itu dapat berdampak pada kehidupan seksual mereka.
Padahal hubungan inim pada penyintas jantung adalah fitrah.
Penyakit Jantung dan Seks
Ketahuilah, aktivitas seksual secara umum dibagi atas:
* Arausal (Perangsangan),
Baca Juga: Rekomendasi Obat Sariawan Anak dari Bahan Alami, Bisa Dibuat di Rumah
* Intromission (Senggama)
* dan Resulation (Pemulihan).
Fase-fase tersebut memberi efek perubahan hemodinamik, respirasi, dan elektrokardiografik yang berbeda.
Pada wanita sehat menurut penelitian Meyer dan Johnson, menunjukan peningkatan denyut jantung antara 110 sampai 180 kali per menit.
Sedangkan pada laki-laki antara 100 s/d 175 kali per menit, tergantung pada denyut istirahat.
Semakin rendah denyut istirahat, semakin rendah denyut jantung yang dicapai.
Sebaliknya semakin tinggi denyut istirahat semakin tinggi pula denyut jantung yang tercapai.
Saat orgasme denyut jantung bervariasi antara 110-180 permenit.
Sedangkan kenaikan tekanan darah pada wanita berkisar antara 30 sampai 80 mmHg sistolik dan 20 sampai 40 mmHg diastolik.
Pada aktivitas yang minimal tidak terjadi peningkatan tekanan diastolik.
Gerakan isometrik menyebabkan reaksi tekanan darah diastolik berbeda dengan reaksi tes jalan kaki atau isotonik.
Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab, dan 7 Cara Mencegah Infeksi Vagina Terjadi
Pada laki-laki kenaikan tekanan darah sistolik berkisar antara 40 sampai 100 mmHg, dan diastolik antara 20 sampai 50 mmHg.
Sedangkan hubungan intim alias seks, melansir Jurnal Kardiologi Indonesia yang ditulis Dede Kusmana, hubungan seksual merupakan kegiatan fisik dan mental serta hormonal, sehingga akan menimbulkan reaksi hemodinamik, pernafasan maupun metabolisme yang akhirnya memerlukan sejumlah energi tertentuuntuk melaksanakannya.
Umumnya disepakati kebutuhan energi yang diperlukan antara 16 sampai 21 ml/kg/menit atau 5 sampai 6 kalori per menit atau 4–5 Mets, yang timbul selama fase puncak untuk paling lama 30 detik.
Kebutuhan energi sebesar itu dapat disetarakan dengan kegiatan naik tangga dua tingkat atau jalan kaki dengan kecepatan 6 kilo meter per jam.
Dari gambaran tersebut latihan fisik yang teratur sebagai bagian dari rehabilitasi jantung bagi penderita infark atau pasca bedah pintas koroner perlu diarahkan agarmencapai sasaran tersebut, sehingga akan aman bila melakukan hubungan seksual.
Demikian juga parameter hemodinamik dan kemampuan fungsi jantung dapat dipakai sebagai acuan untuk berbagai jenis penyakit jantung.
Seks pada penderita penyakit jantung adalah fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dalam rangka mensyukuri kehidupan berkeluarga. yangtentram dan penuh cinta dan kasih sayang.
Jadi, melansir primayahospital.com, serangan jantung bukanlah penghalang untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Begitu pasien sudah pulih dan bisa beraktivitas normal, mereka boleh-boleh saja berhubungan intim.
Biasanya jaraknya adalah dua hingga empat pekan seusai terkena serangan.
Namun bila pasien mendapat penanganan medis khusus berupa operasi, pemulihan akan memakan waktu lebih lama.
Baca Juga: 4 Tanda Awal Kanker Pankreas, Waspada Bila Rasakan Nyeri di Bagian Ini
Intinya, pasien boleh berhubungan intim bila kondisinya sudah memungkinkan. Hanya, pastikan keamanannya untuk mencegah luka bekas operasi terbuka kembali.
Untuk diketahui, hubungan intim bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk olahraga.
Bila pasien sudah bisa berjalan kaki selama 20 menit tanpa henti, itu artinya dia sudah bisa berhubungan intim dengan aman.
Seks Aman Bagi Penyintas Jantung
Aktivitas dalam hubungan intim tergolong olahraga karena mempengaruhi perubahan fisiologi manusia, misalnya meningkatkan laju pernapasan (respiratory rate).
Namun pastikan berhubungan intim dengan aman agar tidak justru membahayakan.
Konsultasikan dengan dokter bila merasa cemas atau takut untuk berhubungan intim seusai serangan jantung.
Dokter bisa memberikan nasihat medis sesuai dengan kondisi pasien. Tips lain termasuk:
* Mencari posisi yang aman yang tidak berisik terhadap bekas luka operasi bila ada
* Tidak berhubungan saat sedang kelelahan
* Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman
* Tidak terlalu aktif dalam hubungan.(*)
Baca Juga: Cakupan Vaksin Booster Rendah, Wakapolri Imbau Vaksinasi Harus Tetap Berlanjut