Find Us On Social Media :

Ramai Berita Kasus KDRT Timbulkan Cemas Berlebih, Apa yang Harus Dilakukan?

Menghilangkan rasa cemas berlebih setelah ramai pemberitaan kasus KDRT.

GridHEALTH.id – Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh penyanyi dangdut Lesti Kejora, memang menjadi perhatian publik.

Tindakan kekerasan yang diterimanya dari sang suami Rizky Billar, ternyata sudah tak hanya terjadi sekali.

Namun, Lesti Kejora berusaha untuk memendam hal tersebut, sampai akhirnya pada Rabu (28/9/2022), ia melaporkan dugaan KDRT ke pihak kepolisian.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

“Terkait Lesti Kejora, itu KDRT yang dialaminya itu bukan pertama kali, yang dilaporkan tanggal 28 September itu bukan pertama kali dialaminya ya. Sebelumnya, dia sering mengalami KDRT,” ujarnya, dikutip dari Kompas.tv, Rabu (5/10/2022).

Rizky Billar pun akan menjalani pemeriksaan pada Kamis (6/10/2022), sebagai terlapor dalam kasus ini. Apabila ia tidak kooperatif, maka akan dilakukan penjemputan paksa.

Kasus KDRT timbulkan kecemasan

Ramainya pembicaraan tentang kasus KDRT yang menimpa Lesti Kejora, menimbulkan rasa cemas, terutama pada para wanita.

Mengutip GridHEALTH.id, Rabu (5/10/2022), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) juga mencatat ada 18.465 kasus KDRT hingga Oktober 2022 di Indonesia.

Banyaknya kasus KDRT, menimbulkan kecemasan pada netizen yang mengaku merasa khawatir mengalami kondisi yang sama.

“Dari trust issue ini, jujur gw takut untuk memulai suatu hubungan, karena kasusnya banyak banget, jadi takut salah pilih orang,” tulis seorang pengguna media sosial di Twitter.

Baca Juga: Capai 18.465 Total Kasus KDRT per Oktober, Yuk Kenali Bentuk-bentuk KDRT dan Cara Menyikapinya

“Liat lesti jadi takut nikah,” tulis netizen yang lainnya.

Evin Novianti selaku Perawat Kesehatan Jiwa dari Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa (IPKJ), mengatakan bahwa rasa cemas tersebut berasal dari kebutuhan yang tidak terpenuhi.

“Misalnya kondisi kemarin, kebutuhan untuk dilindungi, kebutuhan rasa aman (yang tidak terpenuhi), muncul cemas. Awal-awalnya kan nggak seperti itu,” ujarnya ditemui di Hari Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Rabu (5/10/2022).

Maraknya kasus KDRT di tengah masyarakat hingga menimbulkan kecemasan pada orang lain, menurutnya disebabkan oleh kurangnya ilmu dan kematangan dalam membina rumah tangga.

Hal tersebut tentunya berbahaya, karena pada akhirnya berisiko menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap anggota keluarga.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk hilangkan kemecemasan?

Lebih lanjut, Evin mengatakan kalau tak ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah seseorang untuk tidak merasa cemas dengan pemberitaan kasus KDRT ini.

Terlebih ada orang yang memang sama sekali tidak terpengaruh dengan sumber stres yang berasal dari luar atau masalah orang lain misalnya. Tapi ada pula yang sebaliknya.

“Itu berarti memang terhadap respons stres cepat banget. Orang-orang seperti ini memang harus hati-hati. Rata-rata pada orang yang tertutup, tidak terbuka sama orang lain,” jelasnya.

Untuk menghilangkan rasa cemas berlebih tersebut, seseorang bisa berbicara langsung mengenai perasaannya kepada pasangan.

Hal ini juga dilakukan supaya kecemasan yang dirasakannnya tidak berpengaruh kepada kehidupan sehari-hari, misalnya hingga malas makan dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan fisiknya. (*)

Baca Juga: Tingkat Kecemasan Gen Z Tinggi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya